• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Tapal Kuda

Di Pesantren Nurul Jadid, Halaqah Fikih Peradaban Respons Geopolitik Internasional

Di Pesantren Nurul Jadid, Halaqah Fikih Peradaban Respons Geopolitik Internasional
Kegiatan Halaqah Fikih Peradaban oleh PBNU di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Rabu (20/12/2023). (Foto: NOJ/ Humas Infokom Nurul Jadid)
Kegiatan Halaqah Fikih Peradaban oleh PBNU di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Rabu (20/12/2023). (Foto: NOJ/ Humas Infokom Nurul Jadid)

Probolinggo, NU Online Jatim

Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo kembali dipercaya menjadi tuan rumah Halaqah Fikih Peradaban Jilid II yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kegiatan yang mengulas respons NU dan pesantren atas isu geopolitik internasional ini dipusatkan di Aula I Pesantren Nurul Jadid, Probolinggo, Rabu (20/12/2023).

 

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadi Paiton Probolinggo, KH Moh. Zuhri Zaini menyampaikan pentingnya peran warga pesantren dan NU dalam meminimalisir tindakan kekerasan dan terorisme di Indonesia.

 

“Halaqah selain untuk silaturahim juga untuk menyamakan pemikiran tentang berbagai isu. Ini penting agar tidak terjadi ikhtilaf, meskipun ikhtilaf itu suatu yang normal akan tetapi jangan sampai iftiraq,” ujar Kiai Zuhri dalam keterangan tertulis diterima NU Online Jatim.

 

Ia menambahkan, bahwa saat ini masyarakat global sedang menghadapi cobaan yang berat, utamanya yang berkaitan dengan kekerasan berujung terorisme. Menurutnya, hal demikian merupakan suatu masalah sangat besar yang bisa merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan dalam beragama.

 

“Oleh karena itu sudah selayaknya kita berupaya untuk minimal meskipun tidak meniadakan masalah kekerasan dan terorisme tersebut, baik dalam kelompok, individu maupun negara,” ungkapnya.

 

Sementara Ketua PBNU KH Miftah Faqih menyampaikan pentingnya penguatan peran Islam dalam merespons dan menyikapi berbagai isu internasional, khususnya yang terjadi di Gaza Palestina.

 

“Menurut Ibnu Khaldun, peradaban adalah keahlian dalam kelapangan dunia, memperbaharui kondisi, serta menemukan berbagai ciptaan dalam mewujudkan sebuah kemaslahatan,” katanya saat menjadi narasumber.

 

Kiai Miftah lantas mengutip pernyataan Samuel Huntington, bahwa peradaban adalah identitas terluas dari budaya yang teridentifikasi melalui unsur-unsur obyektif umum seperti bahasa, sejarah, kebiasaan, agama, dan institusi maupun unsur subyektif seperti identifikasi diri.

 

“Peradaban menjadi aparatus pelaksana kehidupan. Sedangkan kebudayaan menjadi ekspresi hidup itu sendiri,” ucap Kiai Miftah.

 

Di waktu yang sama, narasumber kedua KH Zainul Mu’ien Husni mengupas sebuah gagasan pemikiran tentang Fikih Hadharah dan respons terhadap aksi genosida Israel terhadap warga Palestina. Kiai Zainul menyampaikan elastisitas fikih dalam menyikapi fenomena social. “Ini tidak hanya dalam skala lokal bahkan hingga level global,” tegasnya.

 

Pada gelaran acara Halaqah Fikih Peradaban Jilid II ini mengangkat tema “Fikih Perdamaian: Reposisi Peran Islam dalam Merespon Isu-isu Geopolitik Internasional”. Tema ini diangkat dengan tujuan untuk memperkuat pemikiran dan gerak Islam melalui pondok pesantren dan komunitas agama dalam mengambil sikap tegas merespons isu-isu kemanusiaan khususnya konflik di negara-negara Timur Tengah.


Tapal Kuda Terbaru