• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Tapal Kuda

Disperpusip Jatim Lakukan Digitalisasi Koleksi Naskah Syaikh Badri Institute

Disperpusip Jatim Lakukan Digitalisasi Koleksi Naskah Syaikh Badri Institute
Preservasi digital koleksi naskah Syaikh Badri Institute (SBI) Pondok Pesantren Badridduja Kraksaan, Probolinggo.oleh tim Disperpusip Jatim. (Foto: NOJ/Saifullah)
Preservasi digital koleksi naskah Syaikh Badri Institute (SBI) Pondok Pesantren Badridduja Kraksaan, Probolinggo.oleh tim Disperpusip Jatim. (Foto: NOJ/Saifullah)

Probolinggo, NU Online Jatim

Untuk menjaga agar naskah atau karya pemikiran KH Badri Mashduqi, pada Rabu (15/11/2023) lalu dilaksanakan preservasi digital. Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atau Disperpusip Jawa Timur. Proses dilakukan di ruang perpustakaan Madrasah Aliyah (MA) Badridduja Kraksaan, Probolinggo.


Tiga pustakawan dari Disperpusip Jawa Timur yakni Wahyu D Pramana, Muhammad Ansori, Prima Aji Nugraha membawa 3 scanner, 1 paket preservasi fisik manuskrip.


"Kami mengidentifikasi diperkirakan 30 naskah karena perlu verifikasi dari filolog. Kemudian nanti kami melakukan digitalisasi dan pembuatan kotak penyimpanan atau portepel," kata Wahyu.


Disampaikan bahwa proses berikutnya adalah dilakukan diskusi dengan tenaga ahli filolog untuk melakukan pengecekan terkait status kategori naskah yang ada.


“Maaf, karena kami masih menemukan beberapa yang tercampur dengan tulisan yang usianya masih tergolong baru. Prosesnya adalah nanti kami mencoba mendaftarkan naskahnya supaya terdaftar di database perpustakaan nasional dan supaya mendapat sertifikat kepemilikan," ungkapnya.


Saifullah selaku Ketua Syaikh Badri Institute (SBI) berharap, agar dengan preservasi digital, adanya koleksi naskah yang ada lebih terjaga dengan baik dan penggunaannya lebih mudah.


"Diharapkan dengan dilakukan preservasi digital naskah koleksi Syaikh Badri Institute lebih terjaga dengan baik dan mudah dalam penggunaannya," kata Ketua SBI tersebut.


Dirinya sangat berharap koleksi naskah yang ada dalam perpustakaan SBI untuk tetap lestari dan terjaga.


“Hal ini guna menjaga agar kualitas isi informasi yang dikandung dalam koleksi tersebut tetap dapat digunakan oleh generasi-generasi yang akan datang," harap Ketua GPMB atau Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Kabupaten Probolinggo tersebut.​​​​​​​


SBI sendiri didirikan pada tahun 2016 di Pondok Pesantren Badridduja Kraksaan, Probolinggo. Keberadaannya memiliki tugas dan fungsi di antaranya untuk menyimpan naskah-naskah penting terutama berupa karya pemikiran KH Badri Mashduqi.


KH Badri Mashduqi adalah kelahiran 1 Juni 1942 di Prenduan, Sumenep. Ayahnya, Kiai Mashduqi dikenal sebagai wali rijalul ghaib. Sedang ibunya bernama Nyai Musarrah atau Ny Hj Fatmah Mawardi dikenal pendidik, muqaddamah Tarekat Tijaniyah dan ahli serta penulis syiiran Madura.


Kiprah KH Badri Mashduqi dalam dunia pendidikan, di antaranya adalah perintis Pondok Pesantren Badridduja, Kraksaan, Probolinggo. Juga dikenal sebagai muqaddam dan Kkalifah Terekat Tijaniyah di Indonesia, yang kiprah dakwahnya hingga ke luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.


Pengalaman di organisasi kemasyarakatan NU dimulai menjadi Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kraksaan di masa awal, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kraksaan. Juga tercatat sebagai Ketua pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kraksaan, Rais PCNU Kraksaan, dan salah serorang syuriyah PWNU Jawa Timur.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru