• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Tapal Kuda

Gus Miftah Jelaskan Makna Sahabat sebagai Panggilan Kader Ansor-Banser

Gus Miftah Jelaskan Makna Sahabat sebagai Panggilan Kader Ansor-Banser
Gus Miftah. (Foto: NOJ/Rahma)
Gus Miftah. (Foto: NOJ/Rahma)

Pasuruan, NU Online Jatim

KH Miftah Maulana Habiburrahman atau yang kerap disapa Gus Miftah mengungkapkan kecintaannya pada Ansor-Banser saat menghadiri Pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Tutur, Pasuruan.

 

Kegiatan tersebut dipusatkan di Lapangan Milano Nongkojajar, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan pada Senin (05/09/2022).

 

"Bersyukur bisa berkumpul dengan para sahabat saya di Ansor dan Banser yang saya cintai, salah satunya karena penggunaan diksi sahabat sebagai panggilan antar kader," katanya.

 

Mengingat perkataan yang disampaikan oleh Ibnu Atta'illah Al-Iskandariyya dalam Kitab Hikam, Gus Miftah menyampaikan larangan bersahabat dengan orang yang tindakannya tidak membuat dan perkataannya tidak membuat dekat dengan-Nya.

 

"Kemudian, masih dalam kitab yang sama dikatakan bahwa sebaik-baiknya sahabat adalah yang menunjukkan anda pada kebaikan. Dan yang kita cari bukanlah teman ataupun pacar, tetapi sahabat," imbuhnya.

 

Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman Yogyakarta tersebut menjelaskan perbedaan dari ketiganya. "Teman adalah seribu orang yang datang saat kita senang, pacar adalah satu orang yang membuat kita melupakan seribu orang, sedangkan sahabat adalah orang yang bertahan saat 1001 orang meninggalkan anda," terangnya.

 

Menurutnya, satu sahabat yang bisa memahami air mata lebih berharga daripada seribu orang yang hanya bisa melihat canda dan tawa. "Semoga kita bisa bersahabat di dunia dan bertetangga di surga," ungkapnya,

 

Lebih lanjut, Gus Miftah menganalogikan hubungan seseorang dengan sahabatnya seperti mata dan tangan, saat mata menangis maka tangan mengusap, saat tangan terluka maka mata menangis.

 

"Dan hal itu saya dapatkan di Nahdlatul Ulama (NU), maka sahabat Ansor dan Banser saat ini adalah gambaran NU di masa yang akan datang," pungkasnya.


Tapal Kuda Terbaru