• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Tapal Kuda

Gus Reza Ulas Kisah Awal Mula Shalawat Jibril serta Keistimewaannya

Gus Reza Ulas Kisah Awal Mula Shalawat Jibril serta Keistimewaannya
KH Reza Ahmad Zahid atau Gus Reza. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif
KH Reza Ahmad Zahid atau Gus Reza. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif

Lumajang, NU Online Jatim

Shalawat Jibril, begitulah umat Islam menyebutnya. Shalawat yang sangat simpel ini sangat familiar di telinga Nahdliyin. Sallallahu Ala Muhammad, begitulah lafadz dari Shalawat Jibril. Kisah awal mula adanya shalawat Jibril saat Nabi Adam AS berada di dalam surga seorang diri kesepian.


Kisah tersebut diceritakan langsung oleh KH Reza Ahmad Zahid atau Gus Reza, Katib Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Hal itu diulas saat Gus Reza hadir di Haul ke-9 KH Ali Mahrus pendiri Pondok Pesantren Al Islamiyah Al Mustaqimiyah, Rogotrunan Lumajang, Sabtu (11/03/2023).


"Shalawat Jibril masyaallah, yang menyebut dan mengajarkannya pertama kali adalah malaikat Jibril," jelas Gus Reza.


Setelah Allah menciptakan Hawa, teman hidup di surga untuk Nabi Adam agar tidak kesepian, Nabi Adam langsung ada ketertarikan kepada Hawa saat melihat pertama kali. Saat Nabi Adam hendak memegang Hawa, malaikat Jibril yang mengetahui hal itu menghentikannya.


"Malaikat Jibril mengatakan kepada Nabi Adam, itu belum halal, disuruh nikah dulu, pakai mahar (mas kawin). Nabi Adam bertanya, maharnya apa? Malaikat Jibril akhirnya membisiki Nabi Adam mengajarkan shalawat itu sebagai mahar untuk pernikahannya," katanya.


Shalawat Jibril ini, kata Gus Reza, fadlilahnya adalah agar semua hajat dikabulkan Allah SWT asalkan istiqamah dalam membacanya. Gus Reza mengaku mendapat ijazah Shalawat Jibril dari kakeknya agar jangan sampai lupa membaca shalawat minimal seribu kali sehari semalam, lebih-lebih saat malam Jum'at hendaknya dibaca sepuluh ribu kali.


"Kalau jenengan wukuf di arafah, sepuluh ribu kali Shalawat Jibril, banyak faidahnya, hajatnya terpenuhi, dimudahkan, itu Shalawat jibril. Syaratnya harus ikhlas, ini harga mati, niatnya ditata," imbuh Gus Reza.


Karena, Gus Reza melanjutkan, dalam sebuah hadits disebutkan barang siapa yang membaca satu shalawat kepadaku maka allah memberi 10 kebaikan kepadanya, diangkat 10 derajatnya, dan diampuni 10 dosanya, dengan syarat ikhlas dari hati.


"Apalagi ini Bulan Sya'ban, Allah menurunkan ayat shalawat di bulan ini, di bulan Sya'ban perbanyak shalawat, insyaallah mendapat syafaat," pungkasnya.


Tapal Kuda Terbaru