• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Tapal Kuda

Gus Yahya: Hindari Menggunakan NU untuk Kepentingan Pribadi

Gus Yahya: Hindari Menggunakan NU untuk Kepentingan Pribadi
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NOJ/nu.or.id)
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NOJ/nu.or.id)

Pasuruan, NU Online Jatim

Ujian bagi keteguhan memegang aturan organisasi demikian berat utamanya saat menghadapi tahun politik. Karenanya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf mengingatkan semua kalangan untuk ekstra hati-hati dalam menggunakan NU. Yakni tidak untuk hal-hal di luar kepentingan saat awal didirikannya jamiyah.


Penegasan ini tersebut disampaikan Gus Yahya saat memberikan sambutan di acara haul ke-42 KH Abdul Hamid di Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan, Jawa Timur, Senin (25/09/2023).


Dalam pandangannya, ada indikasi NU digunakan di luar tujuan didirikan. Terlebih di tahun 2024 mendatang adalah tahun politik. Secara otomatis akan banyak pihak yang bahkan mengatasnamakan bagian dari NU.


"Pesta demokrasi 2024 bakal segera digelar. Sementara itu marak sejumlah orang yang mempergunakan organisasi Islam sebagai alat merebut kekuasaan," kata Gus Yahya di hadapan sejumlah tokoh dan warga yang hadir.


Oleh karenanya, NU menurut Gus Yahya tidak boleh dipergunakan, apalagi sampai diperalat di luar tujuan didirikannya. 


Dirinya menegaskan, NU tidak bisa digunakan sebagai alat merebut kekuasaan demi kepentingan eksklusif NU sendiri. Hal itu disebabkan karena hal tersebut bukanlah tujuan didirikannya NU.


"Jangan sampai menjadikan NU sebagai alat merebut kekuasaan demi kepentingan eksklusif NU itu sendiri. Bisa kualat," tegasnya.


Lebih lanjut Gus Yahya menyampaikan bahwa NU didirikan sebagai khidmah untuk seluruh kemanusiaan. Yakni khidmah untuk peradaban yang wajib untuk dihormati sebagaimana yang telah ditetapkan sebagai keperluan didirikan. Secara tegas, dirinya berpesan pada sejumlah pejabat yang hadir dalam acara haul tersebut untuk terus menghormati NU sebagai karunia yang patut dijaga.


“Nah, kebetulan sekarang sedang ramai orang pengen jadi calon ini calon itu. Ya saya ndak tahu. Saya cuma mau titip saja, keperluannya apa,” tandas Gus Yahya.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru