Harlah NU Jadi Momentum Tingkatkan Kualitas Imam dan Khatib di Kraksaan
Senin, 20 Januari 2025 | 08:00 WIB
Probolinggo, NU Online Jatim
Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU), Pengurus Cabang (PC) Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kota Kraksaan mengadakan kegiatan pembinaan imam dan khatib masjid NU se-Kota Kraksaan. Acara ini berlangsung di Masjid Jami' Baitis Salam, Karanganyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, pada Ahad (19/01/2025) dengan diikuti sebanyak 95 peserta.
Ketua Takmir Masjid Jami' Baitis Salam, Drs KH Mulabbi Cholili dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini dan ucapan selamat datang kepada para peserta. Ia juga mengenalkan sejarah singkat Masjid Jami' Baitis Salam yang berdiri sejak tahun 1950.
"Masjid harus menjadi rumah ibadah yang rahmatan lil alamin. Tidak hanya fokus pada urusan ibadah ritual semata, tetapi juga berperan dalam pemberdayaan sosial, ekonomi, dan pelayanan umat. Masjid bisa menjadi pusat pemberdayaan masyarakat, mulai dari ekonomi, kesehatan, hingga pendidikan," ungkap Kiai Mulabbi.
Ketua LTMNU Kraksaan, Ustadz Abdullah, mengungkapkan bahwa pemilihan Masjid Jami' Baitis Salam sebagai tuan rumah bukan tanpa alasan. Masjid ini telah mencatatkan berbagai prestasi, di antaranya sebagai juara umum masjid terbaik tingkat Kabupaten oleh LTMNU Kota Kraksaan dan Dewan Masjid Indonesia (DMI). Bahkan, Masjid Jami' Baitis Salam menduduki peringkat ketiga sebagai Masjid Jami' terbaik se-Jawa Timur, mengungguli ribuan masjid lainnya.
"Harapan kami, prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi masjid-masjid lain. Jika ada yang ingin studi banding ke sini, kami sangat terbuka," ujar Ustadz Abdullah di hadapan para peserta.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua PCNU Kota Kraksaan, KH Didik Abdul Rohim. Dalam sambutannya, Kiai Didik menjelaskan bahwa pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan imam dan khatib dalam memimpin salat Jumat sesuai dengan tuntunan syariat Islam ala Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
"Selain meningkatkan kualitas bacaan dan tata cara shalat, kegiatan ini juga mempererat ukhuwah antarimam dan khatib. Serta menyeragamkan pemahaman fiqih tentang tugas imam dan khatib sesuai dengan tradisi Aswaja NU," ungkapnya.
Kiai Didik menambahkan, pembinaan ini penting mengingat adanya berbagai sudut pandang dalam tata cara menjadi imam dan khatib. Hal ini menjadi perhatian LTMNU untuk memastikan keseragaman dan kesesuaian dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Dalam acara ini, LTMNU menghadirkan dua pemateri utama, yaitu Ustadz Solehuddin, yang menyampaikan materi tentang bacaan Al-Qur'an, dan KH Mudhofir Irwani yang membahas kaifiyat serta adab dalam melaksanakan tugas sebagai imam dan khatib.
Penulis: Alfin Maulana Haz
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
Grand Final Duta Kampus Unisma 2025, Representasi Menuju WCU
Terkini
Lihat Semua