Lumajang, NU Online Jatim
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang menjadi sumber pedoman, tuntunan dan inspirasi dalam menjalani kehidupan. Begitulah seharusnya umat Islam memposisikan Al-Qur'an menurut Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang, KH Muhammad Darwis atau Gus Darwis.
Penegasan itu disampaikan pimpinan PCNU Lumajang itu saat hadir dalam peringatan Nuzulul Qur'an yang digelar Pemerintah Kabupaten Lumajang di Pendopo Arya Wiraraja, Lumajang, Rabu (12/04/2023). Hadir dalam kesempatan itu puluhan qori dan qori’ah setempat.
"Maka, momen peringatan Nuzulul Qur'an ini hendaknya dijadikan pengingat untuk itu. Salah satu peringatan terbaik adalah mengingat hari-harinya Allah dan sekarang kita mengingat salah satu hari yang dipilih dari beberapa hari-harinya, yaitu turunnya Al-Qur'an," ungkapnya.
Gus Darwis menegaskan, Al-Qur'an jangan hanya hanya dibuat bacaan-bacaan pendulang pahala saja, karena itu otomatis. Tapi hendaknya Al-Qur'an dijadikan hidayah, pembimbing dan inspirasi di semua lini kehidupan umat Islam. Dengan begitu, kejayaan Islam sampai abad ke-14 dulu akan kembali diraih.
"Sampai abad ke-14, Islam menguasai dunia, karena terinspirasi Al-Qur'an sebagai hidayah di semua bidang ilmu pengetahuan yang dihadapi. Ibnu Masud berkata, jika kalian menginginkan ilmu maka kajilah Al-Qur'an, karena didalamnya ada ilmu orang terdahulu dan orang yang akan datang," lanjut Gus Darwis.
Mengutip pernyataan Quraisy Syibah, Pengasuh Pondok Pesantren Kiai Syarifuddin Wonorejo Lumajang ini menuturkan, sumbangsih Al-Qur'an tentang ilmu pengetahuan bukan tentang apa yang dibahas, tetapi bagaimana Al-Qur'an menjadi inspirasi umat manusia mendorongnya menjadi intelektual.
"Ini yang perlu disampaikan kepada anak-anak kita, Al-Qur'an bukan hanya kitab yang dibaca agar dapat pahala," tutur Gus Darwis.
"Semoga Allah memberi kita kemampuan untuk membaca, memahami, menganalisa, melaksanakan ajaran Al-Qur'an, dan menjadikannya pedoman akhlak di kehidupan kita," pungkasnya.
