• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Tapal Kuda

Kiai Idris Hamid Pasuruan Ulas Tradisi Ngalap Barokah dari Orang Saleh

Kiai Idris Hamid Pasuruan Ulas Tradisi Ngalap Barokah dari Orang Saleh
KH Idris Hamid, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan. (Foto: tangkap layar Youtube Salafiyah Media Kota Pasuruan).
KH Idris Hamid, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan. (Foto: tangkap layar Youtube Salafiyah Media Kota Pasuruan).

Pasuruan, NU Online Jatim

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan, KH Idris Hamid mengatakan, sebagian orang masih menganggap tabu tradisi ngalap barokah atau mencari barokah kepada orang-orang saleh. Sebab mereka memandang hal tersebut tidak berdasar serta tidak memiliki tuntunan yang jelas.

 

Pernyataan ini disampaikan KH. Idris Hamid, Jumat (29/09/2023) saat mengisi pengajian kitab Ihya' Ulumuddin bersama santri Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan.

 

“Padahal, sejak zaman dahulu para sahabat nabi telah melakukannya. Mereka selalu ingin berada di dekat nabi hingga saling berebut mengambil sesuatu yang telah dipakai oleh nabi,” ujarnya saat mengisi pengajian kitab Ihya’ Ulumuddin bersama santri setempat, Jumat (29/09/2023).

 

“Orang zaman sekarang tidak percaya barokah karena katanya tidak ada dasar tuntunan yang jelas. Padahal sahabat dulu selalu bertabarruk kepada nabi, sampai-sampai nabi berwudhu pun mereka berebut mendapatkan air sisa wudhunya,” terang putra KH Abdul Hamid atau Mbah Hamid Pasuruan itu.

 

Kiai Idris lantas menceritakan bahwa para sahabat juga selalu berebut bekas minuman milik nabi saat berada dalam satu majelis. Tidak peduli dirinya sudah bergelar ulama, menguasai banyak bidang ilmu, dari golongan tua maupun muda, di hadapan nabi mereka menunjukkan ta’dzim serta hausnya akan barokah.

 

“Ngalap barokah itu jelas dan ada haditsnya, ulama tidak mungkin mengarang dan membuat-buat sesuatu yang bisa menyesatkan orang banyak,” tegasnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Idris lantas berpesan agar para jama’ah selalu haus akan ilmu pengetahuan, sebab ilmu merupakan sesuatu yang nikmat. “Ilmu itu nikmat, sampai ada anjuran untuk mencerdaskan anak turun kita dengan ilmu,” terang Kiai Idris.

 

Bahkan, dikatakan Kiai Idris, sampai nanti di liang lahat pun seseorang perlu untuk belajar ilmu agar lolos menjawab semua pertanyaan malaikat munkar dan nakir. Oleh karenanya, ada talqin mayit yakni tuntunan untuk mengucapkan kalimat tauhid saat sakaratul maut.

 

“Repotnya orang sekarang itu tidak mau dinasihati, merasa dirinya paling pandai sampai tidak mau diingatkan. Bagaimana ilmu bisa diterima oleh orang seperti itu,” tandasnya.

 

Diketahui, pengajian rutin bakda Subuh untuk santri ini juga disiarkan secara langsung melalui akun YouTube Salafiyah Media Kota Pasuruan, kanal media resmi Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan.


Tapal Kuda Terbaru