• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Tapal Kuda

KMNU Pusat Beri Bekal Kader agar Lolos Tes TOEFL

KMNU Pusat Beri Bekal Kader agar Lolos Tes TOEFL
Saat tes TOEFL butuh persiapan serius. (Foto: NOJ/UIKs)
Saat tes TOEFL butuh persiapan serius. (Foto: NOJ/UIKs)

Pasuruan, NU Online Jatim
Banyak hal yang harus dipersiapkan bagi mereka yang akan mengikuti tes Test of English as a Foreign Language atau TOEFL. Persiapan pertama ialah pemahaman mengenai kurikulum atau silabus dari tes itu sendiri.
 

Pernyataan ini disampaikan oleh Staf Laboratorium Kalibrasi PT Qualis Indonesia, Mona Dwi Freska. Hal itu dikemukakan saat menjadi narasumber dalam forum “TOEFL Talks” yang diadakan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Pusat, Ahad (09/01/2022).
 

“Terdapat empat macam kemampuan yang diujikan saat tes TOEFL, yaitu reading atau membaca, listening yakni mendengarkan, writing atau menulis, dan speaking yaitu berbicara,” kata Mona. Soal pada tiap bagiannya diurutkan dari kategori paling mudah hingga sulit, lanjutnya.
 

Pada kesempatan tersebut, Mona memaparkan strategi yang dapat digunakan untuk memaksimalkan tes listening. Paling dasar yaitu kemampuan untuk memperkirakan waktu maksimal pengerjaan tiap soal yang diujikan. Hal tersebut berlaku pula ketika mengerjakan bagian tes yang lain.
 

“Misalkan listening, kita harus fokus mendengarkan percakapan apa yang dimaksudkan pada soal pertama. Jadi saat audio membunyikan soal pertama, kita fokusnya ke situ aja. Jangan baca nomer dua, atau tiga karena itu membikin fokus kita terganggu,” jelasnya.
 

Lebih lanjut, dirinya menegaskan terdapat tiga bentuk percakapan dari uji listening. Ketiganya yakni dialog perseorangan (monodialog), dialog pendek, serta dialog panjang.
 

Trik mudah untuk memahami percakapan serta memilih jawaban adalah dengan mendengarkan dialog dari pihak kedua. Sebab, pada umumnya soal menanyakan maksud dari apa yang dikatakan oleh pihak kedua.
 

"Biasanya jawabannya berupa restatement atau penjelasan ulang dari apa yang diucapkan orang kedua,” ungkap alumni Universitas Lampung (Unila) jurusan S-1 Kimia itu.
 

Strategi berikutnya, dikatakan Mona adalah mencari kata kunci dari apa yang disampaikan oleh pihak kedua. Karena selain pernyataan ulang, jawaban juga bisa berupa sinonim atau persamaan dari kata tersebut. 
 

Ia mencontohkan kata started working di salah satu soal yang artinya memulai bekerja. Pada pilihan jawaban, tidak ada pengulangan kata tersebut. Sehingga jawaban yang tepat yaitu began a new job yang merupakan persamaan dari kata kunci.
 

Strategi terakhir dengan menghindari kata yang memiliki bunyi sama. “Hati-hati juga dengan kata yang bunyinya sama. Kita mengira kata tersebut jawabannya, padahal itu hanya sebagai pengecoh,” tutup dia.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru