Pasuruan, NU Online Jatim
Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan mengadakan pengukuhan kepala madrasah dan pembinaan guru serta tenaga kependidikan di Aula KH Achmad Djufri Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, Rabu (06/07/2022).
Ketua PC LP Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan, Akhmad Farid mengingatkan pada kepala madrasah yang hadir jika pendidikan saat ini berada di era volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity (VUCA).
"Volatility berarti perubahan yang sangat cepat. Ini harus disadari betul karena persoalan pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat," katanya.
Sebagai gambaran, ia menuturkan jika dulu dunia pendidikan disibukkan dengan Internet of Things (IOT).
"Belum sepenuhnya dikuasai dengan benar kemudian datang Artificial Intelligence (AI) dan selanjutnya muncul Metaverse yang diyakini dapat mengatasi batasan-batasan yang ada di dalam dunia pendidikan," terangnya.
Poin kedua yang disampaikannya adalah uncertainty atau ketidakpastian, sehingga membuat pemangku kebijakan mengubah arah kebijakannya dengan cepat.
"Selain itu juga ada kompleksitas yang mempengaruhi pertimbangan pendidikan yang juga harus dirumuskan dengan cepat dan tepat. Semua hal ini kemudian menimbulkan ambiguity atau kebingungan," imbuhnya.
Farid berpendapat jika salah satu cara untuk merespons VUCA dan mengatasi kebingungan tersebut yakni dengan keberadaan pemimpin atau kepala madrasah yang kuat dan hebat. Namun, hal tersebut tidak membawa banyak dampak baik jika tidak mampu membentuk tim dengan visi yang sama.
"Dalam artian, yang menjadi visi kepala madrasah juga harus menjadi visi semua elemen pendidik yang meliputi guru, staf, dan sebagainya," ujarnya.
Dalam penutupnya, ia menyampaikan terima kasih kepada kepala madrasah yang telah mengantarkan sekolahnya hingga di titik yang diharapkan. "Semoga tetap istiqamah dan mendapat keberkahan Allah SWT," pungkasnya.
