Pasuruan, NU Online Jatim
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengatakan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan produk ijtihad para ulama dan santri yang lestari sampai saat ini.
"Berkat kesepakatan para ulama dan santri, NKRI bisa merdeka dan maju sampai saat ini," ujarnya dalam acara Haul KH Abdul Hamid bin Abdullah bin Umar ke-42 di Pondok Pesantren Salafiyah, Kota Pasuruan, Senin (24/09/2023).
Menurutnya, kaum santri yang dulunya diremehkan orang-orang kini sudah banyak yang berada di jajaran pemerintahan, pimpinan ormas dan bisnis semuanya maju.
Dulu pada tahun 1970 memang orang Islam tidak mempunyai sosok orator yang berpidato di depan umum, namun pada tahun 1980 sudah banyak para polisi dan jajaran pemerintah yang bisa ngaji.
"Perjalanan Islam di Indonesia tidak luput dari peran pesantren. Dulu orang mau shalat itu sembunyi-sembunyi, namun sekarang orang yang shalat di jam dinas akan di banggakan," terangnya.
Dirinya mengungkapkan, saat ini Islam sudah tumbuh dengan budaya pesantren, di antaranya menghargai perbedaan. Sehingga, tidak ada lagi istilah Islamophobia.
"Islamophobia artinya pemerintah benci kepada orang Islam, pemerintah takut pada orang Islam sehingga umat Islam dikucilkan," ungkapnya.
Ia mengaku, ini merupakan bukti karomah dari waliyullah KH Abdul Hamid yang logis bukan perorangan, dan ini dirasakan oleh masyarakat seluruh Indonesia.
"Hargai manusia jangan jumawa, hiduplah secukupnya bukan berlebih-lebihan. Tegakkan aturan induk bernegara dengan baik," tutupnya.