• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Matraman

Ziarah ke Makam Gus Dur, Menkopolhukam Didampingi Istri dan Anak

Ziarah ke Makam Gus Dur, Menkopolhukam Didampingi Istri dan Anak
Menkopolhukam RI, Mahfud MD (tengah) saat ziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di komplek pemakaman Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Sabtu (07/05/2022) pagi. (Foto: Dok Menkopolhukam)
Menkopolhukam RI, Mahfud MD (tengah) saat ziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di komplek pemakaman Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Sabtu (07/05/2022) pagi. (Foto: Dok Menkopolhukam)

Jombang, NU Online Jatim

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Mahfud MD melaksanakan ziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di komplek pemakaman Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Sabtu (07/05/2022) pagi. Dalam ziarah ini, Mahfud MD didampingi sang istri Zaizatun Nihayati dan anaknya Royhan Akbar.


Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin memimpin tahlil dan doa bersama dalam ziarah Mahfud MD ini.


Bagi Mahfud MD, sejumlah tokoh yang dimakamkan di komplek pemakaman tersebut merupakan para pejuang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka yang dimakamkan di lokasi tersebut di antaranya KH Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim, Nyai Solihah, Kiai Yusuf Hasyim, dan KH Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah.


“Semua adalah pejuang berdirinya NKRI dan pengisi pembangunan NKRI agar bisa menjadi negara baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur,” tulis Mahfud MD di akun facebooknya.


Menurutnya, KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim adalah tokoh-tokoh pendiri negara bersama generasi Bung Karno, Hatta, dan lainnya.


“Sedangkan Gus Dur adalah Presiden RI ke-4 yang sangat gigih memperjuangkan toleransi dalam perbedaan dan Islam wasathiyah,” ungkapnya.


Mahfud mengaku merindukan Gus Dur sebagai gurunya.


“Saya berdoa khusyu dan kangen kepada Gus Dur, guru besar saya dalam beragama sekaligus mentor saya dalam berpolitik. Saya ingin menemuinya, tetapi dia sudah di alam sana. Saya tak tahu di mana alamatnya. Ghaib. Saya hanya bisa berdoa dari lubuk hati terdalam yang diucapkan juga secara lisan. Bahagialah dalam kasih Allah engkau di sana, Gus Presiden,” tandasnya.


Editor:

Matraman Terbaru