• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Tapal Kuda

Mengenal Firmadani, Santri Genggong Penulis Buku

Mengenal Firmadani, Santri Genggong Penulis Buku
Firmadani, santri Genggong. (Foto: NOJ/Haliza)
Firmadani, santri Genggong. (Foto: NOJ/Haliza)

Probolinggo, NU Online Jatim

Menjadi santri bukan penghalang untuk tidak produktif. Termasuk dalam hal menciptakan karya. Salah satunya seperti yang dirasakan Firmadani Eka Puja Krisanti yang menjadi seorang penulis buku.

 

Ia merupakan santri Genggong tulen. Sejak SMP, MA hingga kuliah ia nyantri di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong.

 

Perempuan asal Desa Penambangan, Kecamatan Pajarakan, Probolinggo tersebut mengaku menjadi penulis adalah salah satu cita-cita nya sejak kecil. Tak heran, karya pertama yang sudah di cetak berjudul "Pesan Kasih Firmadani" mampu membuat santri Genggong yang lain terinspirasi.

 

"Untuk karya buku yang kedua sedang proses dicetak. Berjudul Jangan Protes Pada Proses," kata Firda sapaan akrabnya.

 

Firda mengatakan bahwa motivasi ia menulis adalah penulis tidak pernah dilahirkan, tetapi ia diciptakan. Bakat menulis tidak selalu dibawa sejak lahir, tetapi tumbuh oleh satu motivasi orang lain.

 

Sedangkan, alasan kenapa ia menulis buku pertamanya adalah buku tersebut secara spesifik berisi tentang ajakan kepada pembaca agar lebih bisa memandang sebuah arti kehidupan yang nyata dan tidak memandangnya dari satu sudut saja.

 

Anak tunggal dari pasangan Ahmadi dan Susik ini mengaku menjadi penulis adalah peluang baginya. Meskipun jabatan ia menjadi pengurus Wakil Kepala Pondok di Pesantren Zainul Hasan Genggong, namun tidak mematahkan semangatnya untuk tetap berkarya.

 

"Ketika saya akan menulis. Saya selalu membuat komitmen di malam harinya ketika kegiatan pesantren sudah selesai dilaksanakan. Dan harus benar-benar bisa membagi waktu antara giat pesantren, kuliah dan menulis," jelas Firda kelahiran 25 September 2003 tersebut.

 

Salah satu mentor yang memotivasinya menulis adalah Asma Nadia, novelis terkenal dan Ustadzah Najwan Nada, salah satu pengajar di Pesantren Zainul Hasan Genggong.

 

Adapun tujuan ia menulis adalah untuk memberi manfaat kepada orang lain. "Menulis itu penting, karena dengan adanya tulisan kita bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkannya," terangnya.

 

Firda mengatakan bahwa ia teringat ketika masih di bangku Madrasah Aliyah. Nun Alex, kepala sekolahnya pernah menyampaikan di forum jurnalistik. "Bahwa menulis itu jihad, walaupun nantinya kita meninggal nama kita akan tetap abadi melalui tulisan dan akan menjadi bukti sejarah," ucapnya.

 

Namun, dibalik karyanya yang sudah ia cetak, Firda juga mengaku ada beberapa tantangan yang harus dihadapi penulis di era digital ini. Salah satunya adalah persaingan semakin ketat dan tuntutan untuk selalu update.

 

"Harapan saya ke depan tentunya ingin menjadi orang yang lebih bermanfaat bagi sekitar. Karena masa depan adalah milik mereka yang percata pada keindahan impian mereka," pungkas Firda.

 

Diketahui ia juga aktif di organisasi. Sejak sekolah ia aktif sebagai pengurus OSIS, kemudian di kampus Universitas Zainul Hasan Genggong ia aktif di Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan anggota Majalah Genggong.


Tapal Kuda Terbaru