• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Tapal Kuda

Meriahkan World Clenup Day, Keluarga Besar UIJ Bersihkan Sungai

Meriahkan World Clenup Day, Keluarga Besar UIJ Bersihkan Sungai
Aksi bersih-bersih sungai oleh keluarga besar UIJ memeriahkan World Clenup Day. (Foto: NOJ/Aryudi AR)
Aksi bersih-bersih sungai oleh keluarga besar UIJ memeriahkan World Clenup Day. (Foto: NOJ/Aryudi AR)

Jember, NU Online Jatim 
Keluarga besar Universitas Islam Jember (UIJ) memanfaatkan momentum World Cleanup Day (WCD) dengan aksi sosial bersih-bersih. Aksi kali ini menyasar lima titik di Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Sabtu (18/09/2021). WCD adalah gerakan bersih-bersih dunia yang dilakukan oleh relawan dan pemerintah.

 

Kelima titik tersebut adalah sungai di belakang kampus UIJ, sungai di belakang Universtas Islam Negeri KH Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, sepanjang jalan Sentot Prawirodirjo, sekitar kampus STIA Pembangunan, dan Vila Tegalbesar. 

 

“Jadi lima titik itu, setelah kami survei memang cukup parah sampahnya, sehingga perlu segera dibersihkan,” ujar salah seorang panitia WCD Kecamatan Kaliwates, Badrodin Zamroni di sela kegiatan.

 

WCD Kecamatan Kaliwates tersebut melibatkan 70 mahasiswa UIJ. Mereka terdiri dari 6 elemen yang tergabung  dalam keluarga besar UIJ, yaitu alumni UIJ,UKM Pramuka, UKM Mapala Egalitarian, Biosver Biologi FKIP, NU Backpacker, UKM ALC, dan  IPPNU UIJ. Bersama sejumlah elemen lain, mereka memungut sampah yang bertebaran di pinggir sungai dan sejumlah ruas jalan.

 

“Itu (bersih-bersih) wujud kepedulian kami terhadap persoalan sampah,” tambah Badrodin.

 

Menurutnya, keluarga besar UIJ menaruh perhatian besar terhadap sampah, baik yang ada jalan maupun pinggir sungai. Sebab, di samping tak sedap dipandang mata, sampah juga berkontribusi bagi terjadinya banjir. Karena saluran air tertutup sampah, akhirnya air meluap kemana-mana.

 

“Itu yang biasa terjadi di jalan dan gang-gang di perumahan  padat penduduk,” terangnya.

 

Karenanya, lanjut Badrodin, aksi bersih-bersih sampah sebaiknya tidak hanya marak dilakukan di momentum WCD, tapi juga berkesinambungan di lain waktu. Minimal ada kesadaran di masing-masing individu untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat.

 

“Kalau kita bisa mengendalikan diri sendiri dalam soal sampah, insyaallah jalan dan perumahan juga bersih, bahkan sungai juga bersih,” pungkasnya.

 

Penulis: Aryudi A Razaq
Editor: Syaifullah
 


Editor:

Tapal Kuda Terbaru