• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Tapal Kuda

Ngaji Wirausaha NU Lumajang, Bahas Pola Pikir Jadi Pengusaha Sukses

Ngaji Wirausaha NU Lumajang, Bahas Pola Pikir Jadi Pengusaha Sukses
Firman Wahyudi saat acara Ngaji Wirausaha. (Foto: LTNNU Lumajang).
Firman Wahyudi saat acara Ngaji Wirausaha. (Foto: LTNNU Lumajang).

Lumajang, NU Online Jatim

Media Center An-Nahdloh (MCN) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang menggelar ngaji wirausaha pada Jumat (19/11/2021). Kegiatan yang dilaksanakan di Studio MCN Gedung NU I Lumajang ini bekerja sama dengan Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) serta Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (Hipsi).

 

Acara yang juga didukung Himpunan Pengusaha Nahdliyyin (HPN) Lumajang ini mengusung tema "Mindset yang Tepat Bikin Bisnismu Berkembang Pesat". Adapun narasumbernya adalah Firman Wahyudi, Direktur Persada Group sekaligus pembina Hipsi Lumajang.

 

Firman Wahyudi menuturkan, ada beberapa dasar pola pikir yang harus ditanamkan dalam diri setiap pelaku bisnis. Hal ini, menurutnya penting karena menentukan bagaimana kedepannya seorang pengusaha melangkah.

 

"Pengusaha itu harus memikirkan orang lain dulu, baru dirinya dan keluarganya. Tidak ada jam kerja baginya, artinya 24 jam adalah jam kerjanya. Harus bisa menyisihkan uang sebagai langkah ke depan untuk antisipasi kondisi pasar yang berubah-ubah," ungkap pria yang biasa disapa Firman ini.

 

Ia menambahkan, selain pola pikir yang benar, pengusaha harus berbekal pengetahuan. Adapun pengetahuan ini bisa didapat dengan mengikuti seminar bisnis atau belajar langsung kepada ahlinya, sehingga jika ada kesempatan dirinya siap.

 

"Keberhasilan itu berawal dari bertemunya kesempatan dan kesiapan. Jika kesempatan datang, sementara kita tidak siap, maka hilang. Jika kita siap, tapi belum ada kesempatan, kita tinggal tunggu," ungkap Firman.

 

Lebih lanjut, pria yang sudah mempunyai delapan cabang usaha penjualan handphone dan laptop ini menegaskan, terkadang bisnis itu harus segera dijalankan tanpa pikir panjang. Tetapi terkadang juga harus direncanakan dulu dengan matang.

 

"Semuanya tergantung modal. Kalau modal sedikit, langsung saja lakukan. Jika modal besar, maka harus direncanakan matang dan dijalankan satu orang ahli yang diberi tanggung jawab menjalankan itu. Kalau hanya terus diskusi, maka tidak akan berjalan," imbuhnya.

 

Gagal dalam berbisnis, kata Firman, menjadi hal yang lumrah. Namun dia merumuskan ada tiga peneyebab kegagalan, yaitu tidak kompetaen, manajemen buruk, dan kurang disiplin waktu.

 

"Sehingga kadang omset itu dianggap untung. Padahal didalamnya ada modal juga ada untung, itu harus dipisahkan dan dibedakan. Pelanggan bisa lepas jika kita tidak disiplin waktu," urainya.

 

 

Menurut pengalamannya, agar meminimalisir kegagalan lebih baik fokus menggeluti satu usaha dulu dengan terus mencari formula tepat dalam mengembangkan usahanya.

 

"Saya sudah berkali-kali gagal karena banyak bisnis tapi saya jalankan sendiri. Yang bagus itu menjalankan satu bisnis tapi focus. Karena di mana kita focus, disana energi mengalir, di mana energi mengalir, disitulah tumbuh," pungkasnya.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru