• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Tapal Kuda

Pastikan Berpaham Aswaja, NU Paiton Probolinggo Gelar Pelatihan Pengelolaan Masjid

Pastikan Berpaham Aswaja, NU Paiton Probolinggo Gelar Pelatihan Pengelolaan Masjid
Pelatihan pengelolaan masjid di aula MWCNU Paiton, Probolinggo. (Foto: NOJ/Ponirin Mika)
Pelatihan pengelolaan masjid di aula MWCNU Paiton, Probolinggo. (Foto: NOJ/Ponirin Mika)

Probolinggo, NU Online Jatim

Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Paiton, Probolinggo menggelar pelatihan pengelolaan masjid, Rabu (12/10/2023). Kegiatan yang diperuntukkan bagi pengurus takmir masjid yang ada di Kecamatan Paiton tersebut dipusatkan di aula kantor NU setempat.


Pelatihan pengelolaan masjid ini hasil kerja sama MWCNU Paiton dengan pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) dengan semangat menanamkan paham Ahlussunah Waljamaah atau Aswaja an-Nahdliyah.


"Pemahaman berkait dengan Aswaja an-Nahdliyah harus dimiliki oleh masyarakat NU," kata Zainul Arifin Adam, Ketua MWCNU Paiton saat menyampaikan materi.


Pemberian bekal pemahaman tentang ajaran NU sangatlah penting agar pengurus takmir tidak terseret pada pemahaman yang tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.


"Ulama kita sebagai pewaris nabi, dan beliau yang paling otoritatif dalam memberikan pemahaman berkait ajaran nabi," imbuhnya.


Menurut Ustadz Zen, ada sebagian golongan organisasi keagamaan tertentu yang memahami ajaran Nabi Muhammad dengan tidak komprehensif sehingga memahami risalahnya secara sepotong-sepotong.


"Tugas Nabi Muhammad SAW memberikan ilmu dan amal shalih. Selanjutnya, yang bisa meneruskannya adalah para ulama," tegasnya.


Suherdiyansyah selaku pengurus DMI memberikan apresiasi atas digelarnya pelatihan pengelolaan masjid. Dalam pandangannya bahwa umat Islam, utamanya warga NU yang saat ini diamanahi sebagai takmir masjid untuk dapat mengoptimalkan peran tersebut. Aneka inovasi harus dilakukan demi memastikan masjid dapat berfungsi secara maksimal 


"Masjid itu pusat peradaban yang pernah ada pada masa Nabi Muhammad. Saatnya fungsi masjid sebagai kiblat peradaban itu harus dikembalikan. Masjid jangan sampai mati dan tidak berfungsi sebagai pemberdayaan," ungkapnya.


Hadir pada pelatihan yakni pengurus DMI dan delegasi dari masing-masing takmir se-Kawedanan Paiton.

 

Penulis: Ponirin Mika


Editor:

Tapal Kuda Terbaru