• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Tapal Kuda

NU Peduli Semeru

Puluhan Guru Ngaji Diterjunkan Bimbing Korban Erupsi Semeru

Puluhan Guru Ngaji Diterjunkan Bimbing Korban Erupsi Semeru
Mustayar PCNU Lumajang KH Abdul Kafi (tengah) berdoa saat pelesapan relawan guru ngaji. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)
Mustayar PCNU Lumajang KH Abdul Kafi (tengah) berdoa saat pelesapan relawan guru ngaji. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)

Lumajang, NU Online Jatim

Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma'ahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kabupaten Lumajang menerjunkan puluhan guru ngaji tahap pertama di sejumlah titik area terdampak erupsi Gunung Semeru pada Kamis (13/01/2022). Semua guru ngaji yang bertugas dilepas dari posko utama NU Peduli di Gedung NU I Jalan Alun-alun Timur Lumajang.

 

Pada tahap pertama ini, puluhan guru ngaji tersebut ditugaskan memasang puluhan nambor atau papan nama di beberapa TPQ dan Mushala yang ada di sejumlah titik di Desa Sumbermujur, Penanggal dan Sumberwuluh Kecamatan Candipuro.

 

KH Ahmad Dzunnajah menuturkan, ini merupakan realisasi dari hasil koordinasi dengan guru-guru ngaji yang yang ada di wilayah Koordinator Kecamatan (Kortan) di sekitar area bencana erupsi Semeru. Sehingga selain mengajar ngaji, nambor juga dipasang di 30 titik.

 

"Seperti yang kita sebutkan kemarin tahap pertama ini kita kirim dari 4 kecamatan. Jumlahnya ada sekitar 25 personil yang nanti akan kami sebar di sejumlah titik tempat mengaji anak-anak penyintas erupsi Semeru," ujar pria yang biasa disapa Gus Dzun ini.

 

Gus Dzun menambahkan, semua RMINU yang ada di semua kecamatan siap sedia menjadi bagian dari NU Peduli dalam membantu penanganan pasca bencana, terutama masalah pendidikan agama anak-anak.

 

"Kita tidak boleh menutup mata bahwa kondisi pasca bencana harus tetap waspada terhadap gerakan-gerakan ideologi yang melenceng (radikal) yang disebarkan. Jadi untuk membentengi akidah anak-anak kita setiap 3 hari sekali secara bergantian mengirimkan guru ngaji ke sana," imbuh Gus Dzun.

 

Hal itu menurut Gus Dzun terbukti dengan adanya video viral oleh seorang pria intoleran menendang tradisi masyarakat setempat. Maka Gus Dzun berharap dengan ini hal itu dapat menjaga ideoligi warga terutama anak-anak.

  

"Terutama dengan namborisasi ini identitas NU dibeberapa TPQ dan mushala bisa meminimalisir gerakan itu. Kedepan kita akan bekerja sama dengan Lembaga Ta'mir Masjid NU (LTMNU) untuk yang masalah masjid," pungkasnya.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru