• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Tapal Kuda

Refleksi Pahlawan Masa Kini ala MUI Jatim

Refleksi Pahlawan Masa Kini ala MUI Jatim
Tangkapan layar Webinar Literasi Pandemi ke-19 MUI Jatim. (Foto: NOJ/Rahma Salsabila)
Tangkapan layar Webinar Literasi Pandemi ke-19 MUI Jatim. (Foto: NOJ/Rahma Salsabila)

Pasuruan, NU Online Jatim

Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama 2 tahun ini menyebabkan banyak problematika, hingga menurunkan kepercayaan masyarakat pada pemerintah dan tenaga kesehatan.

 

Untuk itu, melalui Webinar Literasi Pandemi ke- 19 MUI Jawa Timur, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Abdul Kadir mengimbau masyarakat agar menghargai ikhtiar para tenaga kesehatan.

 

"Masyarakat hendaknya tidak melakukan pembulyian kepada tenaga kesehatan. Hargai mereka yang sudah bekerja untuk misi kemanusiaan," ucapnya pada Jum'at, (05/11) malam.

 

Untuk mengenang sekaligus menghargai perjuangan para tenaga kesehatan yang gugur dalam menjalankan tugasnya, MUI Jatim mengadakan doa bersama untuk syuhada pandemi Covid-19 yang dipimpin oleh Ketua Umum MUI Jatim KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah.

 

Djoko Santoso, Ketua Badan Kesehatan MUI Jatim melakukan refleksi pahlawan di masa pandemi ini melalui penyampaiannya dalam 6 karakter pahlawan tenaga kesehatan.

 

"Pahlawan kita, para tenaga kesehatan memiliki karakter ksatria, mereka mengabdikan dirinya untuk kesehatan banyak orang dan rela meninggalkan keluarga," ucapnya.

 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam diri pahlawan masa kini juga terkandung nilai profesionalitas, karakter yang selalu berpikir secara efisien dan efektif.

 

"Demikian hebatnya pahlawan kita, yang taat pada regulasi, mereka menepati janji dan sumpahnya untuk memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia," terang Djoko.

 

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa sangat perlu untuk memberi penghargaan kepada para tenaga kesehatan meskipun perjuangan mereka tidak bisa konversikan dengan apa pun.

 

 

"Nanti, kita bisa ceritakan kisah-kisah pahlawan pelayan masyarakat yang hebat ini kepada generasi selanjutnya, kepada para mahasiswa kedokteran dan lain sebaginya," pungkasnya.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru