Tiga Hal Ini Harus Dimiliki Pembina Pramuka Sako LP Ma’arif NU
Ahad, 26 Desember 2021 | 20:00 WIB

Nur Kholis, saat menyampaikan materi dalam acara Pelatihan Peningkatan Kapasitas Guru Pembina Pramuka di naungan LP Ma'arif NU Kabupaten Lumajang (Foto: NOJ/Imam Malik Hakim)
Imam Malik Hakim
Kontributor
Lumajang, NU Online Jatim
Satuan Komunitas Praja Muda Karana (Sako Pramuka) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Lumajang mengadakan pelatihan khusus guru pembina pramuka di masing-masing gugus depan, Ahad (26/12/2021). Guru pembina pramuka itu mulai dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA.
Pemateri yang dihadirkan adalah Abdullah dan Nur Kholis Pengurus Wilayah (PW) LP Ma’arif NU Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu, Nur Kholis mengatakan, seorang pembina pramuka harus mengedepankan kejujuran. Karena dengan hal itu akan mengantarkannya kepada surga.
“As-Shidqu Yahdi Ilal Birri, Al Birrul Yahdi Ilal Jannah. Jadi, orang yang jujur itu pada akhirnya nanti bisa masuk ke dalam surga dengan kejujurannya, tidak dengan yang lainnya. Meskipun hal lain tidak baik, tetapi tetaplah jujur, dan jujur itu pahit,” katanya.
Ia juga menyampaikan, kejujuran itu harus disertai dengan cara dan perilaku yang baik.
“Jadi, dari kata As-Shidqu yakni jujur pikirannya. Kalau yang tingkah lakunya jujur, tetapi pikirannya sebenarnya tidak jujur, maka hatinya akan bergolak terus menerus. Karena tingkah lakunya seakan-akan jujur, tetapi pikirannya sudah tidak jujur. Jadi, kita belajar bersama-sama kalau sudah membina di gugus depan LP Ma’arif NU paling tidak diri kita dijujurkan terlebih dahulu, kemudian nanti bisa disampaikan kepada murid,” ungkapnya.
Selain itu, Nur Kholis juga menjelaskan tentang Al-Amanah atau kepercayaan. “Kalau sudah diberikan suatu kepercayaan itu pertahankan mati-matian untuk memegang amanah. Jangan sampai amanah ini bleset sekecil apapun,” imbuhnya.
Terakhir, ia menuturkan bahwa selain harus bersikap jujur dan amanah, terdapat identitas lainnya yang harus dipegang oleh Sako Pramuka Ma’arif NU Lumajang. Yakni Al-‘Adalah bersikap adil kepada sesama.
“Bersikaplah adil. Jadi tidak berpihak ke kiri dan tidak berpihak ke kanan. Tetapi sesuai dengan porsinya, itu adil namanya. Jadi adil itu harus sesuai dengan proporsinya masing-masing,” tandasnya.
Terpopuler
1
Seleksi Ansor Magang Jepang 2025 Dibuka, Simak Ketentuannya
2
Diresmikan Bupati, Gedung MWCNU di Bangkalan Diharap Jadi Penggerak Organisasi
3
PMII Rayon Ibnu Aqil Gelar PKD ke-31 di Singosari, Cetak Kader Intelektual Progresif dan Militan
4
Ratusan Santri Pagar Nusa Malang Meriahkan Kejurcab III
5
Pesantren Miftahul Huda Doho Madiun Ulang Tahun Ke-10, Kini Dirikan SMP
6
Tingkatkan Kompetensi Guru, LP Ma’arif NU Blitar Gelar Workshop Deep Learning
Terkini
Lihat Semua