Pasuruan, NU Online Jatim
Momentum hari raya Idul Fitri merupakan waktu silaturahim dengan keluarga, kerabat, dan teman. Lumrahnya, saat silaturahim itu banyak disuguhi ragam makanan atau minuman di masing-masing rumah yang dikunjungi. Bahkan tak jarang tuan rumah mempersilakan tamunya membawa pulang makanan yang disediakan.
Di sisi lain, mengkonsumsi makanan secara berlebihan dapat menimbulkan penyakit. Apalagi makanan tersebut banyak mengandung lemak dan kolesterol tinggi. Untuk itu, Sekretaris Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kabupaten Pasuruan Mochamad Taufiq memberikan tips sehat konsumsi makanan saat momen lebaran.
“Pertama, hal yang harus dilakukan adalah menikmati makanan secukupnya,” ujarnya kepada NU Online Jatim, Ahad (23/04/2023).
Disebutkan, bahwa mengkonsumsi makanan khas lebaran seperti ketupat sayur atau kue yang kadar gulanya tinggi masih diperbolehkan. Namun demikian hendaknya tetap dalam porsi kecil dan tidak berlebihan.
“Jika sulit dihindari makan dalam porsi kecil, setidaknya bikin batasan yakni dengan makan porsi biasa untuk masa lebaran awal,” ungkapnya.
Selain itu, hendaknya memakan sayur karena menu lebaran cenderung berlemak. Mengkonsumsi sayur sangat penting untuk mengontrol kolesterol, karena sayur kaya akan serat yang dibutuhkan tubuh.
“Adapun sayur bisa dikonsumsi dalam bentuk lalapan, acar atau urap, dan lain sebagainya,” terangnya.
Sembari menikmati makanan lebaran jangan lupa mengkonsumsi buah sebagai makanan penutup. Sebab buah berfungsi untuk menurunkan kolesterol dan memiliki kandungan vitamin yang tinggi, seperti apel, jeruk, melon, pepaya dan lainnya.
"Hindari makanan tinggi lemak karena bisa menyebabkan obesitas yang berakibat pada penyakit diabetes, jantung, hipertensi dan jenis penyakit lainnya," katanya.
Di samping itu, jangan lupa untuk minum air putih sebagaimana yang disarankan oleh pakar kesehatan, yakni antara 1,5 sampai 2 liter air per hari. “Karena kecukupan air sangat membantu mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh,” tandasnya.
