Jember, NU Online Jatim
Universitas Al Falah Assunniyyah (UAS) Kencong Jember menggelar lomba baca kitab atau Musabaqoh Qiro'atul Kutub (MQK) tingkat Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) sederajat se-Jawa Timur. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (04/10/2023) itu memperebutkan hadiah total Rp150 juta.
Lomba yang digelar di kampus utama UAS Kencong ini diikuti 120 peserta dari berbagai daerah. Lomba membaca kitab Nihayatuz Zain karya KH Nawawi Banten secara resmi dibuka oleh KH Ahmad Sadid Jauhari, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Assunniyyah Kencong Jember.
Muhammad Hamdi, koordinator acara mengatakan, MQK ini termasuk salah satu rangkaian giat peringatan ulang tahun UAS yang mencapai seperempat abad atau 25 tahun. Hal itu dilakukan untuk lebih mengenalkan kampus di kancah nasional.
"Sekaligus menggali dan menjaring kemampuan dan kemahiran siswa-siswi SLTA dalam membaca dan memahami kitab kuning, sehingga bisa menghasilkan output calon-calon ulama di masa depan," ungkapnya saat dihubungi NU Online Jatim.
Ia menambahkan, hadiah utama perlombaan ini adalah umroh bagi juara pertama serta beasiswa dan uang tunai yang mencapai puluhan juta rupiah dengan diambil 6 terbaik.
"Juara 1 beasiswa kuliah di UAS senilai Rp16 juta, juara dua senilai Rp14 juta, juara tiga senilai Rp10 juta. Selain itu juga ada uang pembinaan yang nilainya juga puluhan juta dan hadiah kitab serta buku," imbuhnya.
Sementara itu, Rektor UAS, Gus Rijal Mumazziq Zionis menjamin para juara MQK tidak akan kecewa dengan hadiah yang didapat. Selain itu, menurutnya perlombaan ini bukti bahwa kampus yang dipimpinnya berkembang ke arah yang semakin baik.
"Tentunya dengan pengembangan wawasan keulamaan, kaderisasi calon ulama masa depan. Tekad kami tahun mendatang akan kami buat tingkat nasional, kemudian tingkat asia tenggara, tingkat asia bahkan sampai tingkat internasional," jelasnya saat sambutan.
Dirinya mengungkapkan, materi lomba menggunakan kitab karya ulama asal Indonesia ini sesuai dengan tema yang diusung, yaitu kontekstualisasi kitab kuning untuk mengokohkan peradaban Islam Indonesia.
"Lomba ini luar biasa, 40 persen peserta adalah calon ulama perempuan. Para pendamping, monggo disiapkan ke depan, kita akan selenggarakan dengan level lebih tinggi. Terima kasih untuk semuanya atas terselenggaranya acara ini," pungkasnya.
