Usung Tema Pancasila, Siswa MA Nuris Jember Juara Speech Tingkat Nasional

Jember, NU Online Jatim

M Vidic Alghanis. Ini bukan nama orang asing, ia adalah pria kelahiran Jember, Jawa Timur. Bukan soal namanya yang berbau asing, tapi prestasi membanggakan yang ia rengkuh. Siswa kelas X MA Unggulan Nuris Jember ini berhasil mengukir prestasi bergengsi, yakni juara 1 Speech (pidato bahasa Inggris) tingkat nasional di ajang Wafifest 2024 yang digelar oleh SMA Islamic Boarding School Al Wafi Bogor awal September 2024.

 

Vidic, memang piawai dalam lomba berpidato dengan bahasa Inggris. Bahkan sejak masih menjadi siswa MTs Unggulan Nuris Jember, Vidic sudah langganan juara speech. Dan prestasi kali ini adalah yang pertama ia raih sejak duduk di MA Unggulan Nuris Jember.

 

“Saya bersyukur kepada Allah bisa mendapat juara 1, ini juga berkat doa orang tua dan guru,” ujar Vidic di kompleks Pondok Pesantren Nuris Jember, Ahad (13/10/2024).

 

Meskipun digelar secara daring, namun tidak gampang untuk memperoleh juara 1 di ajang tersebut.  Tantangan yang cukup berat bukan hanya saat tampil, tapi ketika menyiapkan teks yang menarik sesuai tema dari panitia.

 

Saat babak penyisihan, Vidic mengaku menyiapkan teks hingga membuat video memakan waktu 3 hari, apalagi temanya tentang teknologi. Vidic harus banyak membaca referensi tentang teknologi, baik yang berbahasa Indonesia maupun Inggris. “Alhamdulillah, pidato saya lancar hingga masuk babak final,” jelasnya.

 

Lima peserta terbaik akhirnya masuk babak final. Vidic kebagian tema tentang Pancasila. Sekali lagi bukan sekadar tampilan dan fasih berbahasa Inggris yang menjadi keutamaan lomba tersebut, tapi soal isi pidato juga.

 

Di babak final, Vidic menyebut bahwa Pancasila tidak cukup hanya dihafal dan diperingati setahun sekali dengan tajuk Hari Kesaktian Pancasila. Namun yang lebih penting adalah membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

 

“Banyak yang hafal Pancasila, tapi mana penerapannya? Sikap-sikap intoleransi masih banyak. Mana keadilan sosial? Mana wujud Ketuhanan Yang Maha Esa dan sebagainya?” pungkasnya.