Lumajang, NU Online Jatim
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Dinkes Kabupaten Lumajang serta Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) melakukan visitasi terhadap Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Permata Lumajang, Jum'at (21/07/2023).
RSNU ini divisitasi setelah beberapa bulan lalu melakukan percepatan pembangunan dan kelengkapan sarana prasarana serta prosedur lainnya untuk pendirian rumah sakit.
Kepala Bidang (Kabid) pelayanan masyarakat Dinkes Lumajang, drg Erwan Budi Santoso yang turut serta dalam visitasi tersebut mengatakan, hal ini dilakukan sebagai prosedur sebelum diterbitkannya izin operasional untuk RSNU Permata.
"Di Lumajang ada 7 rumah sakit, dengan ini semoga RSNU menjadi yang kedelapan. Ada tiga hal yang akan kita lakukan, telusur dokumen kelengkapan, telusur lapangan dan terakhir kita tuangkan di exit conference dengan pemaparan tim visitasi dari temuan-temuan yang ada," katanya.
Untuk mempersingkat waktu, tim visitasi dibagi menjadi beberapa tim sesuai petunjuk yang telah disampaikan. Di antaranya melihat administrasi, sarana prasarana untuk layanan dan kelayakan-kelayakan lainnya yang sesuai dengan prosedur pendirian rumah sakit.
Dari hasil visitasi yang dilakukan, ada beberapa hal yang harus menjadi evaluasi RSNU Permata Lumajang dan segera diselesaikan. Bupati Lumajang, H Thoriqul Haq yang hadir saat penyampaian hasil visitasi mengungkapkan, hasil itu tentu menjadi modal awal untuk perkembangan RSNU.
"Hari ini kita bisa melihat gedung ini berdiri sangat luar biasa, pangling semua. Ke depan pasti kami berpikir pengembangan, kami NU Lumajang yang sedang tumbuh tentu akan terus belajar, koreksi itu penting untuk kami lakukan evaluasi," jelas bupati yang biasa disapa Cak Thoriq ini.
Senada dengan Cak Thoriq, Wakil Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang, KH Fanandri Abdussalam mengakui jika masih ada hal-hal yang belum lengkap dan butuh perbaikan-perbaikan, namun RSNU yang diidam-idamkan melalui kerja keras warga NU ini dinilai sangat dibutuhkan keberadaannya.
"Ini adalah impian warga NU dan para kiai karena jumlah warga NU sangat besar serta membutuhkan pelayanan kesehatan. Mohon dimaklumi kondisi kami belum memenuhi kriteria yang diharapkan. Jadi mohon tim visitasi, kehadiran RSNU ini tidak dinilai dengan peraturan saja, tetapi dinilai juga dengan perasaan," pungkasnya.
