Wakil Ketua KPK Berharap Matan Kerja Sama Berantas Korupsi
Selasa, 23 Februari 2021 | 13:00 WIB
Syaifullah
Kontributor
Jember, NU Online Jatim
Korupsi yang terjadi saat ini sesungguhnya bukan karena hukum maupun sistem yang kurang baik. Akan tetapi karena ketika sudah mulai masuk pendidikan, maupun ranah pemerintahan, orientasinya tentang uang.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Nurul Gufron pada acara Musyawarah Kerja Cabang Mahasiswa Ahli Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah (Matan) Kabupaten Jember, Ahad (21/02/2022). Kegiatan dipusatkan di Pondok Pesantren Raden Rahmat Sunan Ampel, Jember.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut menjelaskan tentang penyelenggara negara yang sedang terlibat hukum.
“Para penyelenggara negara yang terlibat dengan permasalahan hukum itu sebenarnya sedang terkena penyakit, yaitu penyakit hubbun dunya (cinta dunia, red),” katanya.
Pria yang juga mantan Ketua Matan Jember tersebut menjelaskan terkait kutipan kata-kata filosof Plato bahwa bagi orang baik tidak perlu hukum, tapi bagi orang jahat hukum itu hanya soal tantangan.
“Kata-kata Plato tersebut masuk dalam hal korupsi ini. Jadi, jika sudah hatinya jelek, mau ada polisi, jaksa dan KPK itu hanya soal tantangan bagaimana tetap bisa korupsi namun tidak tertangkap,” jelasnya.
Dosen Universitas Jember ini menambahkan bahwa jika seseorang sudah terkena penyakit cinta dunia, maka hal itu tidak bisa disembuhkan dengan cara medis atau lain sebagainya. Namun hanya bisa disembuhkan dengan menyucikan diri dan hati.
“Penyakit hubbun dunya itu tidak bisa kemudian disembuhkan dengan vaksin, dibawa ke bengkel atupun rumah sakit,” ungkapnya.
Dirinya berharap Matan yang orientasi organisasinya tentang kesucian diri nantinya bisa berkonstribusi dalam memberantas korupsi.
“Seharusnya Matan dan Jatman harus memberikan konstribusi besar dengan memperbaiki para penyelenggara negara yang selama ini orientasi hidupnya tentang materi, jabatan, harta kekayaan, kemewahan dan lain-lain,” ungkapnya.
Selain itu dirinya berharap bagaimana nantinya Matan juga bisa mengisi ruang pendidikan untuk mengajarkan pendidikan karakter dan tidak cinta dunia.
“Matan itu memiliki instrumen untuk mendidik anak-anak, mahasiswa menuju manusia yang sesungguhnya, yaitu manusia pengabdi bukan hanya mencari jabatan dan kemewahan,” terangnya.
Sebagai Wakil Komisioner KPK, Gufron merasa senang bekerja sama jika nantinya Matan bisa melaksanakan apa yang diharapkan.
“Kami akan senang hati melakukan kerja sama dengan Matan Indonesia untuk memberikan konsep pendidikan karakter,” pungkasnya.
Penulis: Mohammad Haris
Editor: Syaifullah
Terpopuler
1
Innalillahi, Pengasuh Pesantren Denanyar KH Ahmad Wazir Ali Wafat
2
Siswa MI Bilingual Roudlotul Jannah Prambon Raih Juara 1 Pildacil Porseni Jatim
3
Innalillahi, Mustasyar PCNU Tuban KH Cholilurrohman Wafat
4
Polemik Sound Horeg, Dosen Ma'had Aly Lirboyo: Perlu Ada Solusi Bersama
5
Pesantren Al-Anwar Pacitan Gelorakan Mars Syubbanul Wathan di Festival Rontek 2025
6
Khutbah Jumat: Inspirasi Dakwah dan Perjuangan Nabi Musa saat Muharram
Terkini
Lihat Semua