Pesantren Al Amien Kediri Terima Mobil Layanan Dakwah dari BPKH dan NU Care-LAZISNU
Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:00 WIB
Kediri, NU Online Jatim
NU Care-LAZISNU bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia menyerahkan satu unit mobil layanan dakwah kepada Pondok Pesantren Al Amien, Ngasinan, Kota Kediri, pada Senin (18/08/2025). Bantuan ini merupakan bagian dari program kemaslahatan BPKH tahun 2025.
Mewakili pesantren, Gus M. Faried Muttaqin Iskandar menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan tersebut. Ia menuturkan bahwa Pesantren Al Amien yang didirikan oleh KH Anwar Iskandar pada 1992 kini terus berkembang dan membutuhkan sarana pendukung.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
“Karena semakin banyak santri, maka infrastruktur sangat dibutuhkan, termasuk mobil operasional untuk mendukung kegiatan santri, guru, kunjungan, hingga lomba di berbagai daerah. Atas nama pesantren, kami menyampaikan terima kasih kepada BPKH dan LAZISNU yang telah memberikan satu unit mobil Hiace ini,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Harian Direktur NU Care-LAZISNU, Riri Khariroh, menegaskan bahwa kerja sama dengan BPKH telah terjalin sejak 2018. Menurutnya, kemitraan strategis ini telah menghasilkan banyak program, mulai dari pengadaan mobil layanan dakwah, ambulans, hingga beasiswa bagi santri dan mahasiswa.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
“Dukungan juga diberikan untuk pembangunan pesantren, sekolah, pengembangan ekonomi umat, hingga penanggulangan bencana. Kehadiran mobil dakwah di Pesantren Al Amien ini diharapkan semakin memperkuat peran pesantren dalam syiar Islam,” paparnya.
Anggota Badan Pelaksana BPKH, Sulistyowati, menyebutkan bahwa mobil layanan dakwah yang diserahkan berupa Toyota Hiace berkapasitas 16 kursi. Bantuan tersebut, lanjutnya, merupakan wujud nyata dari dana kemaslahatan yang dikelola BPKH.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
“BPKH merupakan badan di bawah Presiden yang tidak memiliki cabang dan berada di Jakarta. Kami memiliki amanah untuk menyalurkan manfaat dana umat, salah satunya melalui kemitraan dengan lembaga zakat seperti LAZISNU. Dari dana kelolaan sekitar Rp170 triliun, terdapat Rp 250 Milyar yang disalurkan untuk program kemaslahatan,” jelasnya.
Program tersebut, menurut Sulistyowati, meliputi pelayanan jamaah haji, pengadaan mobil layanan dakwah, ambulans kesehatan, sosial-keagamaan, hingga pemberdayaan ekonomi umat. “Kami titipkan bantuan ini agar dapat dijaga dan dimanfaatkan secara luas,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND