Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Kediri Raya

Safari Ramadhan NU Kota Blitar Ulas Cara Berpikir ala Aswaja

Suasana safari ramadhan oleh PCNU Kota Blitar. (Foto: NOJ/ Hilda Nur Jannah)

Blitar, NU Online Jatim

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Blitar kembali mengadakan Safari Ramadhan. Di hari kelima ini dipusatkan di Masjid Al Manar, Pakunden, Sukorejo, Blitar, Sabtu (09/04/2022). Di momen ini, Nahdliyin dijelaskan terkait cara berpikir ala Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.


Dalam kesempatan ini, Wakil Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Blitar KIai Murtadlo menjelaskan, bahwa media sosial saat ini sangat rawan menjadi ‘medan perang’ bagi kelompok yang membenci NU.


“Karena melalui sosial media banyak pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya provokatif jadi bahan bacaan masyarakat. Ini perlu menjadi kekhawatiran bersama dengan mencari solusi dalam menyikapi pertanyaan yang sifatnya menjebak itu,” ujarnya.


Lebih lanjut, sosok yang juga Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sananwetan itu menyebutkan, bahwa solusi untuk permasalahan tersebut adalah dengan cara berpikir Ahlussunnah wal Jamaah atau moderat.


Dijelaskan, bahwa cara berpikir Ahlussunnah wal Jamaah adalah cara berpikir yang tidak lepas dari akal, serta berdasarkan pada dalil naqli maupun aqli. Tak cukup itu, juga bersumber pada Al-Qur’an dan as-Sunnah, serta menggunakan akal yang berbentuk ijtihad, baik ijma’ maupun qiyas.


“Hal ini dilakukan agar tidak terlalu cepat menyalahkan atau berpikir tentang akidah Ahlussunah wal Jamaah yang dianggap salah,” tegasnya.


Dirinya menyebutkan, bahwa telah dijelaskan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW, tentang pilar atau sendi dalam beragama itu terbagi menjadi tiga, yaitu iman, Islam, dan ihsan.


“Iman sendiri melahirkan disiplin ilmu tauhid dengan contohnya adalah ilmu kalam, akidah dan tauhid. Sedangkan Islam adalah pelaksanaan seperti ilmu hukum atau fiqih, dan Ihsan sebagai pengawasan seperti ilmu akhlak dan tasawuf,” tandasnya.


Diketahui, kegiatan tersebut dihadiri oleh Rais dan Ketua PCNU Kota Blitar, yaitu Kiai Muhtar Lubby dan Kiai Habib Bawafi, serta pengurus lembaga dan banom NU se-Kota Blitar.


Penulis: Hilda Nur Jannah

Romza
Editor: A Habiburrahman

Artikel Terkait