Surabaya, NU Online Jatim

Tim karteker Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersilaturahim kepada Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur untuk membahas penanganan permasalahan yang ada di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya.

H Umarsyah, Ketua PBNU mengatakan bahwa dalam silaturahim tersebut banyak mendapat masukan dan arahan dari unsur syuriah maupun tanfidziyah PWNU Jawa Timur.

"Kami hari ini melakukan konsolidasi dan komunikasi untuk menyamakan persepsi dan langkah yang akan dilakukan. Kami juga meminta arahan terkait karteker ini dan Alhamdulillah KH Miftahul Akhyar Rais Aam PBNU memberi arahan yang sangat spesifik, serta KH Marzuki Mustamar Ketua PWNU Jawa Timur juga memberi arahan yang lebih teknis dan tajam," katanya, Selasa (25/10/2022).

Dirinya juga mengabarkan bahwa tim karteker berfungsi untuk menangani permasalahan yang ada di PCNU Surabaya.

"Kami mengikhbarkan kepada Nahdliyin di Surabaya, masyarakat umum beserta pemerintah setempat bahwa PBNU telah menugaskan kami sebagai karteker untuk menangani permasalahan yang ada di PCNU Surabaya. Masalah yang ada adalah masalah yang sudah sewajarnya muncul dalam organisasi misalnya kevakuman, kepemimpinan, kadaluarsa kepemimpinan di PCNU, MWCNU dan ranting," katanya, Selasa (25/10/2022).

Umarsyah menjelaskan bahwa karteker tersebut akan berlangsung selama tiga bulan dengan melaksanakan tugas-tugas kepengurusan PCNU Surabaya dengan berpedoman pada AD/ART.

"Sementara diberi waktu tiga bulan, tergantung nanti langkah awal smpai akhir bulan akan kita lengkapi rencana teknis kita kemudian akan diukur 3 bulan cukup atau tidak. cukup atau tidak cukup tergantung dari kondisi lapangan," terangnya.
Ia megungkapkan bahwa karteker tersebut efektif bekerja mulai tanggal 3 Oktober 2022 kemarin.

"Karteker efektif bekerja mulai tanggal 3 Oktober 2022 dan hari ini kami datang ke PWNU Jawa Timur untuk menyampaikan apa-apa yg sudah kami lakukan dalam konteks penanganannya," pungkasnya.

Tim karteker PCNU Surabaya terdiri dari KH Athoillah Sholahuddin Anwar (Rais), KH Romadhon Chotib (Katib), Umarsyah (Ketua), H Nur Hidayat (Sekretaris), KH Sholeh Hayat, Dr KH Imron Rosyadi Hamid, Prof Akh Muzakki, Faisal Saimina (Anggota).