Syeikh Muhammad Fadhil Jelaskan 2 Kesitimewaan Tafsir Al-Jailani
Ahad, 15 Desember 2024 | 10:00 WIB

Syeikh Muhammad Fadhil Al-Jailani Al-Hasani Al-Husein saat di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. (Foto: NOJ/ Istimewa)
Surabaya, NU Online Jatim
Syeikh Muhammad Fadhil Al-Jailani Al-Hasani Al-Husein menyebutkan bahwa Tafsir Al-Jailani memiliki beragam keistimewaan. Ia juga menjelaskan bahwa agama yang benar adalah agama Islam saat mengisi Kajian Tafsir Al-Jailani di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya beberapa waktu lalu.
“Pada tafsir ini Syeikh Abdul Qodir Jailani dalam menafsirkan innalladzina amanu mengatakan yaitu orang-orang yang beriman dengan beragama Sayyidina Muhammad SAW,” katanya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Cicit ke-24 Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani itu menjelaskan bahwa agama Nabi Muhammad SAW tersebut adalah agama Islam. Namun Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani tidak langsung menyebut agama Muhammad namun agama Sayyidina Muhammad.
“Hal ini merupakan keistimewaan pertama dari Tafsir Al-Jailani. Karena itu, saya berharap setiap rumah orang Indonesia memiliki Tafsir Al-Jailani meski dalam versi terjemah bahasa Indonesia,” ucap Syeikh Fadhil.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Keistimewaan kedua Tafsir Al-Jailani, lanjut Syeikh Fadhil, adalah dalam menjelasakan ayat innalladzina amanu tidak menggunakan orang-orang muslim tetapi orang-orang yang beriman. “Itu untuk menunjukkan kepada Allah agar perbuatannya menjadi baik,” jelasnya.
Kemudian orang-orang yang beriman selanjutnya adalah orang Yahudi yang tunduk kepada agama Nabi Musa AS, orang Nasrani yang beriman kepada agama Nabi Isa AS, dan juga orang yang beriman adalah orang yang beragama dengan agama Nabi Nuh AS.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
“Mereka semua yang beriman kepada Allah dan hari akhir adalah mereka yang beriman dengan keesaan Allah,” ucapnya.
“Dan pada kalimat wa amila shalihan, Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani menjelaskan apa yang dimaksud amal saleh. Menurutnya amal saleh adalah amal yang sesuai dengan yang diperintahkan Allah SWT,” imbuh Syeikh Fadhil.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Baca Juga
Memukul Istri dalam Perspektif Tafsir
Dirinya menuturkan, bahwa orang yang selama berada di dunia beriman kepada Allah dan beriman kepada hari akhir serta beramal saleh, ia tidak akan ada rasa takut dan sedih di hari kiamat. Bahkan ia dapat memberi syafaat kepada kedua orang tuanya.
“Dan dia juga bisa mengadu kepada Allah jika ada temannya masuk neraka, sehingga dengan permohonannya bisa diangkat naik ke surga,” tandasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND