NU Online

Bahas Moderasi Agama, Ulama se-Asia Tenggara Berkumpul di Malaysia

Ahad, 3 Juli 2022 | 07:00 WIB

Bahas Moderasi Agama, Ulama se-Asia Tenggara Berkumpul di Malaysia

Para ulama se-Asia Tenggara dalam Persidangan Ulama Asia Tenggara, Kamis (30/6/2022). (Foto: NU Online/Ahmad Rozali)

Surabaya, NU Online Jatim
Rabithah Alam Islamiyah Kantor Perdana Menteri Malaysia dan Kementerian Agama Malaysia menggelar Persidangan Ulama Asia Tenggara 2022 yang dipusatkan di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam pertemuan itu dibahas sejumlah hal, termasuk moderasi agama.


Sekjen Liga Negara Islam Dunia Dr Mohammad bin Abdul kareem Al-Issa mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk melakukan konsolidasi nilai moderasi agama dan persatuan umat Islam. Selain itu, juga melakukan konter terhadap ajaran ekstrem kepada kelompok agama lain.


"Pertemuan ini juga untuk melakukan transformasi pemikiran dari politik perpecahan kepada saling menghargai dan membangun solidaritas. Serta, melahirkan program, inisatif, dan rekomendasi yang kelak disebarkan oleh jaringan peserta," ujarnya di Kuala Lumpur, Kamis (30/6/2022).

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antarumat beragama khususnya para para ulama Islam dalam membangun Islam yang bertujuan pada pembangunan peradaban dan kemanusiaan. Ia bahkan mengatakan dengan tegas bahwa agama tidak dapat dipisahkan dari kemanusiaan dan nasionalisme.


"Kita melihat ada persamaan antarberbagai negara yang punya satu tujuan untuk membangun tujuan kemanusiaan. Agama tidak bisa dipisahkan dari nasiaonalisme dan kemanusiaan," katanya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Ia menegaskan bahwa perbedaan di dalam umat manusia adalah sunnatullah yang tidak dapat dihindari. Perbedaan-perbedaan tersebut tidak dapat dijadikan landasan untuk berlaku tidak adil dan bermusuhan pada kelompok yang berbeda. 


"Perbedaan agama adalah sesuiatu yang alami karena itu kita perlu bekerja sama saling melengkapi. Kita tidak bisa menolak perbedaaan itu," tegasnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Ia mengatakan, Allah sangat berkuasa untuk menciptakan alam semesta, dan menciptakan manusia hanya dalam satu jenis. Namun Allah sebaliknya, Allah menciptakan manusia dengan sebagala perbedaannya, maka sudah selakanya umat manusia saling menghormati dan melengkapi.


Oleh karena itu menurut dia, penting sekali untuk menjamin kebebasan umat beragama dengan berbagai aturan dan undang-undang universal yang berlaku secara internasional. "Yang harus dilakukan adalah memperkuat persatuan negara dan terus bekerja sama untuk memperkuat umat Islam, apalagi dalam satu negara, untuk mencapai perdamaian di seluruh dunia," kata dia. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Ia juga menyinggung bahwa kelompok teroris dan ekstremis sama sekali bukanlah representasi dari nilai islam yang mulia. Kedua kelompok yang kerap mengatasnamakan Islam ini sejatinya membawa misi politik yang sempit. 


Ia mengaku sangat senang dengan dengan pertemuan pertemuan yang melibatkan para ulama dari Asia Tenggara ini. "Pertemuan ini sangat penting. Malaysia yang menjadi contoh pertemuan nilai tolensi antaragama," ujarnya. 


Hadir dalam pertemuan tersebut ulama sebagai perwakilan sejumlah negara di Asia Tenggara dan sekitarnya seperti Indonesia, Thailand, Brunai, Sri Langka, Pakistan, India, Jepang, Australia, Kamboja, India, Pakistan. Sementara dari Malaysia terdapat Mufti dari berbagai Negara Bagian. Pertemuan yang dimulai pada pukul 14.00 dijadwalkan berakhir pada pukul 18.30 waktu setempat.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Pewarta: Ahmad Rozali
Editor: Kendi Setiawan

ADVERTISEMENT BY ANYMIND