Blitar, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Kabupaten Blitar menggelar Pameran Seni Rupa. Kegiatan ini dalam rangka memperingati Harlah ke-96 NU dan Harlah ke-60 Lesbumi NU. Agenda ini dipusatkan di Kampung Coklat, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Sabtu-Ahad (26-27/03/2022).
Pembukaan Harlah ini diwarnai dengan dengan pembacaan tembang-tembang bernuansa islami oleh Indar Ansori, Ketua PC Lesbumi NU Kabupaten Blitar. Salah satu tembang yang dibawakan adalah tembang ‘Dandang Gulo’, yang berkisah tentang dumadining manungso (asal muasal manusia).
Indar Ansori menjelaskan, tembang-tembang ini merupakan budaya yang perlu dilestarikan. Menurutnya, saat ini ada 26 kelompok yang tersebar di seluruh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Blitar.
“Mereka secara rutin membaca tembang-tembang tersebut dengan berbagai iringan. Hal ini menjadi salah satu langkah untuk melestarikan kembali budaya Islam Jawa yang hampir punah, seperti mengkolaborasikan antara tembang dengan jedor,” ungkapnya.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana, Suyani mengungkapkan, kegiatan ini mengangkat tema ‘Seni Rupa Santri’ dengan maksud untuk mengangkat kembali eksistensi seni rupa yang mulai redup, terutama di kalangan santri khususnya di masa pandemi Covid-19.
Menurutnya, kegiatan ini juga akan dilaksanakan dengan berbagai rangkaian,. Di antaranya Talk Show yang membahas tentang Serat Ambyo, pameran seni rupa, dan live sketch oleh seniman se-Kabupaten Blitar.
“Pameran ini mengambil seni rupa karena seni terdiri dari berbagai jenis, maka dari itu kegiatan ini mencakup seluruh seni yang ada,” jelasnya.
Selain itu, kegiatan ini diapresiasi oleh Arinal Huda, Sekretaris Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Parbudpora) Kabupaten Blitar. Menurutnya, adanya Lesbumi NU di Kabupaten Blitar akan menjadi wadah untuk seniman dan budayawan muslim, khususnya Nahdliyin.
Dirinya berharap, pada momentum Harlah Lesbumi NU ini akan melahirkan seniman dan budayawan yang berbakat dari kawula muda Nahdliyin. Apalagi Blitar yang memiliki banyak keragaman seni dan budaya.
“Tetapi keragaman ini tidak akan terlihat apabila tidak ada dorongan dari masyarakat, terutama Lesbumi NU yang memiliki komunitas dari akar ranting hingga Pengurus Cabang. Makanya, mari kita sosialisasikan eksistensi Lesbumi NU untuk mewadahi seniman dan budayawan,” ungkapnya.
Ke depan, dengan adanya eksistensi Lesbumi NU di Kabupaten Blitar, Dinas Parbudpora akan mengupayakan kolaborasi. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan yang disinkronkan bersama Lesbumi NU.
“Ini menjadi peluang yang sangat baik, untuk saling bekerja sama membesarkan seni dan budaya di Kabupaten Blitar,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua PCNU Kabupaten Blitar Arif Faizin, Ketua MDS Rijalul Ansor Kabupaten Blitar Arda Billy, dan seluruh peserta pameran dari berbagai MWCNU se-Kabupaten Blitar.
