Mahasiswa Akhir UIN Satu Tulungagung Diminta Pentingnya Silaturahim
Sabtu, 12 Februari 2022 | 20:00 WIB
Yulia Novita Hanum
Kontributor
Tulungagung, NU Online Jatim
Faried F Saenong, Dosen Universitas Internasional Islam Insonesia mengingatkan bahwa dalam penyelesaian satu etape pendidikan bukan akhir dari segalanya. Melainkan bisa untuk memulai tahap berikutnya untuk memulai karir.
Penegasan tersebut disampaikan Farid saat menjadi narasumber yudisium kelulusan mahasiswa akhir ke-29 Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (Fuad) Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah (Satu) Tulungagung, Jumat (11/02/2022).
“Misalnya, pemuka agama, dosen atau apa pun ada yang menjalani karir yang sangat berbeda di masa depan. Itu tidak akan membatasi wilayah pengabdian kita, justru alumni ushuluddin inilah yang paling bisa melebarkan sayap di bidang mana pun,” katanya.
Ia menjelaskan, semua sebagai alumni berasal dari institusi keagamaan yang menekankan wasathiyah dalam keagamaan.
“Ini yang harus dijaga, dipelihara, kalau perlu dikembangkan di manapun kita berada. Di manapun karir kita menanjak, orientasi kita tetap mengabdi kepada agama dan bangsa,” jelasnya.
Menurutnya, sebagai alumni ushuluddin, adab, dan dakwah justru bisa menciptakan banyak lahan pengabdian. Jangan sampai satu alumni dengan lainnya membawa masalah pribadi dengan yang lainnya. Entah itu konflik sesama aktivis dan sebagainya, semuanya perlu didamaikan di akhir perjalanan.
“Karena suatu saat kita tidak tahu akan berada di mana, kita akan ketemu di mana, sehingga kemudian ketika kepentingan itu bertemu tidak akan ada masalah lagi dengan teman-teman alumni yang mungkin saja menjadi rekan kita dalam konteks apapun,” tandasnya.
Ia pun menerangkan, kalau ada masa lalu itu akan menjadi persoalan yang sulit di selesaikan ketika di masa depan bertemu di kepentingan yang sama. Kadang-kadang orang yang dipandang ringan justru menjadi orang hebat di masa depan.
“Karena itu, silaturahim dan hubungan yang baik sesama mahasiswa dan alumni perlu dijaga agar tidak mendapatkan persoalan psikologis ketika bertemu dalam satu kepentingan di masa depan. Ke depan tentu banyak hal-hal yang bisa menyatukan kita semua,” pungkasnya.
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
3
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
4
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua