• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Keislaman

5 Hikmah di Balik Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad

5 Hikmah di Balik Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad
Ilustrasi Isra' Mi'raj. (Foto: NOJ/NU Online)
Ilustrasi Isra' Mi'raj. (Foto: NOJ/NU Online)

Isra' mi'raj merupakan perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa yang berada di Palestina menuju langit ketujuh Sidrotul Muntaha dan hanya dilakukan dalam waktu satu malam. Peristiwa ini menjadi fenomena luar biasa dan bermakna bagi umat muslim karenanya menjadi awal mula diperintahkan untuk menjalankan salat lima waktu.

 

Selain menjadi sejarah awal mula mendapat perintah salat lima waktu, ada pula hikmah sebagai bentuk pelajaran yang dapat kita ambil, resapi, dan terapkan bersama untuk meningkatkan kualitas keimanan serta memahami lebih dalam tentang keistimewaan ajaran agama Islam.

 

Berikut merupakan 5 hikmah yang dapat kita ambil dibalik perjalanan isra' mi'raj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad:

 

1. Meningkatkan kualitas keimanan

Ketika peristiwa Isra Miraj diceritakan penolakan yang dilakukan oleh kaum Quraisy kepada ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Bahkan, sebagian dari mereka memberi reaksi dengan memfitnah Rasulullah. Namun, tidak demikian dengan Abu Bakar dan kaum muslimin yang keimanannya telah tertanam di dalam jiwa. Mereka mempercayai ajaran terutama cerita akan peristiwa Isra' Mi'raj yang dialami oleh Rasulullah.

 

Kisah keimanan sahabat Nabi tersebut sudah sepatutnya untuk kita ambil sebagai ibrah kehidupan. Selain itu, rutinitas yang kerap kali diselenggarakan oleh umat muslim seperti halnya pembacaan maulid diba' hingga pengajian bertemakan isra' mi'raj juga menjadi pemacu peningkatan iman dan upaya dalam taqarrub ilallah.

 

2. Bukti kekuasaan Allah

Senada dengan Firman Allah SWT yang menyatakan isra' mi'raj bertujuan untuk memperlihatkan sebagian ayat atau tanda (bukti) kekuasaan-Nya.

 

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

 

Artinya: "Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." (Q.S. Al- Isra': 1)

 

Hal ini menjadikan ayat tersebut sebagai simbol agar kita memperhatikan ayat-Nya, sehingga keimanan akan eksistensi dan kekuasaan Allah SWT akan tertanam dalam diri.

 

3. Menunjukkan keistimewaan Masjidil Aqsa bagi umat muslim

Perjalanan isra' yang dilakukan oleh Nabi Muhammad bermula di masjid yang berada di Palestina sebelum pada akhirnya berlabuh ke Sidratul Muntaha. Hal ini merupakan indikasi sekaligus hikmah yang perlu kita ketahui, berapa mulianya masjidil aqsa dalam proses perjalanan isra' mi'raj Nabi Muhammad.

 

4. Memberikan pemahaman lebih dalam tentang Shalat

Hikmah dibalik perjalanan isra' mi'raj Nabi adalah pemahaman tentang etika saat melakukan ibadah, etika ini tidak hanya sebatas hablumminnas (hubungan dengan manusia) namun juga tentang hablumminallah (hubungan dengan Allah).

 

Ketika hendak melakukan shalat seorang muslim harus dalam keadaan bersih dan suci secara fisik dan mental. Kondisi inilah yang memungkinkan muslim lebih khusyu' saat beribadah kepada Allah SWT.

 

5. Islam adalah agama yang suci

Saat Nabi Muhammad SAW hendak naik ke sidrotul muntaha, beliau diberi pilihan antara air susu dan khamr saat perjalanan mi'raj, namun Nabi lebih memilih susu. Lantas Malaikat Jibril berkata, "Engkau telah diberi hadiah kesucian." Ini sebagai isyarat bahwa Islam merupakan agama fitrah (suci).

 

Penulis: Taschiyatul Hikmiyah


Keislaman Terbaru