• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Keislaman

Bila Harapan Terwujud, Sempatkan Membaca Doa Ini

Bila Harapan Terwujud, Sempatkan Membaca Doa Ini
Ada bacaan yang hendaknya dibaca ketika harapan sesuai harapan. (Foto: NOJ/ISt)
Ada bacaan yang hendaknya dibaca ketika harapan sesuai harapan. (Foto: NOJ/ISt)

Hidup sarat dengan dinamika, kadang ada di atas demikian pula di bawah. Berharap sesuatu terwujud, namun demikian tidak sedikit yang gagal terealisir. Oleh sebab itu, manusia diharapkan untuk terus berupaya agar apa yang diangan bisa terwujud sesuai harapan.

 

Pada tulisan sebelumnya telah disebutkan bahwa bila harapan tidak sesuai harapan, maka dianjurkan membaca doa. Hal tersebut memberikan pesan bahwa apa saja yang diidamkan tidak selamanya bisa terwujud. Demikian pula ketika hajat sesuai harapan, maka sebagai wujud syukur harus mengucapkan doa pertanda sebagai hamba yang lemah dan diijabah.

 

Diketahui bahwa sering kali kita mendapati doa terwujud atau harapan terjadi sesuai yang diimpikan. Apapun itu, kita dianjurkan untuk bersyukur dan memuji Allah atas permintaan yang terkabul atau harapan yang terwujud.

 

Imam al-Ghazali mengutip doa (tahmid) yang seharusnya dibaca saat permintaan telah terkabul. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan hujjatul Islam ini dalam kitab Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman: 409).

 

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِعِزَّتِهِ وَجَلَالِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ


Alhamdulillāhil ladzī bi ‘izzatihī wa jalālihī tatimmus shālihātu.

 

Artinya: Segala puji bagi Allah yang dengan kemuliaan dan kebesaran-Nya kebaikan-kebaikan itu menjadi sempurna.

 

Sayyid Muhammad az-Zabidi dalam kitab Ithafus Sadatil Muttaqin (Syarah Ihya Ulumiddin) mengatakan, hadits ini diriwayatkan oleh Al-Hakim dari Sayyidatina Aisyah RA dan Ibnu Majah. (Az-Zabidi, Ithaf, [Beirut, Muassasatut Tarikh Al-Arabi: 1994 M/1414 H], juz V, halaman: 105).

 

Doa ini, kata Az-Zabidi, merupakan pujian kepada Allah ketika hajat seseorang terkabul, sembuh dari penyakit, tiba di tujuan perjalanan dengan selamat, atau berbagai hajat lainnya. Wallahu a’lam.


Editor:

Keislaman Terbaru