• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Keislaman

HAJI

Calon Haji, Perhatikan 6 Amalan Wajib Berikut Ini

Calon Haji, Perhatikan 6 Amalan Wajib Berikut Ini
Ada 6 amalan wajib yang hendaknya diketahui calon jamaah haji. (Foto: NOJ/Syaifullah)
Ada 6 amalan wajib yang hendaknya diketahui calon jamaah haji. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Sejumlah persiapan hendaknya dilakukan oleh umat Islam yang akan menunaikan ibadah haji. Beberapa pengetahuan tambahan sebagai bekal bagi sah dan sempurnanya ibadah rukun Islam ini juga mendesak untuk diketahui. Termasuk wajib haji, di luar rukun haji yang memang harus dilaksanakan.


Mazhab Syafii menyebutkan amalan yang harus dilaksanakan selain rukun haji dalam rangkaian manasik dan menyebut 6 amalan di luar rukun haji sebagai wajib haji. Mazhab ini membedakan bobot kewajiban dan konsekuensi keduanya, yaitu rukun dan wajib.


Adapun 6 amalan wajib haji sebagaimana disebutkan dalam kitab Taqrib adalah sebagai berikut:

 

 قوله (وواجبات الحج) التي لا بد من فعلها (غير الأركان ثلاثة أشياء) الأول (الإحرام من الميقات) أي في الزمان والمكان المحددين (و) الواجب الثاني (رمي) جمرة العقبة يوم النحر بسبع حصيات ورمي (الجمار الثلاث) في أيام التشريق الثلاثة بسبع حصيات (و) الواجب الثالث (الحلق) أو التقصير

 

Artinya: (Wajib haji) yang tidak boleh tidak harus dilakukan (selain rukun haji berjumlah 3 hal). Pertama, (ihram dari miqat) pada waktu dan tempat yang telah ditentukan… Kedua, (melontar) jumrah aqabah pada hari nahar (10 Dzulhijjah) dengan 7 batu dan melontar 3 jumrah pada hari tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah) dengan 7 batu… Ketiga, (cukur) atau potong rambut…, (Lihat KH Afifuddin Muhajir, Fathul Mujibil Qarib, [Situbondo, Al-Maktabah al-Asadiyyah: 2014 M/1434 H] halaman: 90).

 

Adapun Sayyid Utsman bin Yahya dalam kitab Manasik-nya melalui tabel yang cukup rapi menyebutkan enam amalan wajib haji yang harus dilakukan oleh jamaah haji. “Fasal pada menyatakan segala wajib haji, maka adalah itu enam perkara: Pertama, memulakan ihram dari miqat sebagaimana yang telah tersebut. Kedua, bermalam di Mudzdalifah malam hari raya syaratnya habis tengah malam sekalipun tiada lama. Ketiga, bermalam di Mina pada malam-malam tasyriq. Keempat, melontar jumrah al-aqabah pada hari raya. Kelima, melontar jumrah tiga-tiganya pada hari tasyriq di Mina, dan keenam menjauhkan yang haram, (Sayyid Utsman bin Yahya, Manasik Haji dan Umrah, [Jakarta, Alaidrus: tanpa tahun], halaman 14-15).

 

Wajib haji harus dilakukan pada rangkaian manasik sebagaimana rukun haji. Tetapi wajib haji memiliki konsekuensi hukum berbeda dengan rukun haji. Rukun haji menentukan sah dan tidaknya ibadah haji. Dengan kata lain, ibadah haji menjadi tidak sah ketika salah satu rukunnya ditinggalkan. Sedangkan ibadah haji tetap sah ketika salah satu wajib haji ditinggalkan tentu dengan konsekuensi.

 

Orang yang meninggalkan wajib haji harus membayar dam, sementara ibadah hajinya tetap sah. Perhatikan keterangan berikut:

 

فصل واجبات الحج وهي ما يصح بدونها وكذا الاثم إن لم يعذر 

 

Artinya: Pasal mengenai wajib haji. Wajib haji adalah sejumlah amalan yang mana haji itu tetap sah tanpanya, tetapi dosa bila wajib haji ditinggalkan tanpa uzur. (Lihat: Syekh Said bin Muhammad Ba’asyin, Buysral Karim, [Beirut, Darul Fikr: 2012 M/1433-1434 H], juz II, halaman: 539).

  

Demikian sejumlah keterangan perihal wajib haji yang harus diamalkan oleh jamaah dalam menyelesaikan rangkaian manasik haji. Wallahu a’lam.


Editor:

Keislaman Terbaru