Keislaman

Keistimewaan Menziarahi Kubur Orang Tua Setiap Hari Jumat

Jumat, 19 April 2024 | 10:00 WIB

Keistimewaan Menziarahi Kubur Orang Tua Setiap Hari Jumat

Tampak rombongan keluarga sedang ziarah makam orang tua (Foto:NOJ/karomi)

Ziarah kubur merupakan salah satu tradisi yang telah dilakukan sejak lama oleh umat Islam, apalagi dengan berziarah, seseorang akan teringat bahwa kehidupan di dunia bersifat sementara, dan semua akan kembali kepada Sang Khaliq.Ā 


Dalam surat Al-Hadid ayat 20 disebutkan:


Ų§Ų¹Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŁˆŲ§ Ų£ŁŽŁ†ŁŽŁ‘Ł…ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁŠŁŽŲ§Ų©Ł Ų§Ł„ŲÆŁŁ‘Ł†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ł„ŁŽŲ¹ŁŲØŁŒ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁ‡Ł’ŁˆŁŒ ŁˆŁŽŲ²ŁŁŠŁ†ŁŽŲ©ŁŒ ŁˆŁŽŲŖŁŽŁŁŽŲ§Ų®ŁŲ±ŁŒ ŲØŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲŖŁŽŁƒŁŽŲ§Ų«ŁŲ±ŁŒ فِي Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŽŲ§ŲÆŁ Ū– ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ«ŁŽŁ„Ł ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų«Ł Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ų¬ŁŽŲØŁŽ Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŁŁŽŁ‘Ų§Ų±ŁŽ Ł†ŁŽŲØŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł Ų«ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŁŠŁŽŁ‡ŁŁŠŲ¬Ł ŁŁŽŲŖŁŽŲ±ŁŽŲ§Ł‡Ł Ł…ŁŲµŁ’ŁŁŽŲ±Ł‹Ł‘Ų§ Ų«ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŁŠŁŽŁƒŁŁˆŁ†Ł Ų­ŁŲ·ŁŽŲ§Ł…Ł‹Ų§ Ū– ŁˆŁŽŁŁŁŠ Ų§Ł„Ł’Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŒ Ų“ŁŽŲÆŁŁŠŲÆŁŒ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŽŲ©ŁŒ Ł…ŁŁ‘Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŲ¶Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł†ŁŒ ۚ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁŠŁŽŲ§Ų©Ł Ų§Ł„ŲÆŁŁ‘Ł†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ Ł…ŁŽŲŖŁŽŲ§Ų¹Ł Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŲ±ŁŁˆŲ±Ł


Artinya: Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu


Tradisi ziarah kubur sebenarnya di kalangan warga Nahdliyin sudah diajarkan sejak dini, seperti mengajak anak cucu membiasakan tiap hari Jumat berziarah ke makam leluhur, orang tua. Tentu diiringi dengan bacaan tahlil, surat yasin yang pahalanya dihadiahkan kepada mereka yang telah meninggal.


Dalil yang digunakan sebagai landasan di antaranya bersumber dari kitab Nawadhir Al-Ushul karya Imam Tirmidzi dan kitab Al-Mu’jam Al-Awsath karya Imam Tabrani, keduanya meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda:


Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ų²ŁŽŲ§Ų±ŁŽ Ł‚ŁŽŲØŁ’Ų±ŁŽ Ų£ŁŽŲØŁŽŁˆŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł Ų£ŁŽŁˆŁ’ Ų£ŁŽŲ­ŁŽŲÆŁŁ‡ŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŁŁŠŁ’ ŁƒŁŁ„ŁŁ‘ Ų¬ŁŁ…ŁŲ¹ŁŽŲ©Ł ŲŗŁŁŁŲ±ŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽ ŁƒŁŲŖŁŲØŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł ŲØŁŽŲ±Ł‹Ų§


Artinya: Siapa saja yang menziarahi kubur kedua orang tuanya atau salah satunya tiap hari Jumat, maka diampuni dosa-dosa (kecil) nya dan dia dicatat sebagai orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya.


Sedangkan Imam Hakim meriwayatkan:


فقد Ų±ŁˆŁ‰ Ų§Ł„Ų­Ų§ŁƒŁ… عن أبي Ł‡Ų±ŁŠŲ±Ų© رضي الله عنه: من Ų²Ų§Ų± قبر Ų£ŲØŁˆŁŠŁ‡ أو أحدهما في ŁƒŁ„ جمعة Ł…Ų±Ų© غفر الله Ł„Ł‡ŲŒ ŁˆŁƒŲ§Ł† ŲØŲ§Ų±Ų§ ŲØŁˆŲ§Ł„ŲÆŁŠŁ‡. وفي رواية: من Ų²Ų§Ų± قبر ŁˆŲ§Ł„ŲÆŁŠŁ‡ ŁƒŁ„ جمعة أو Ų£Ų­ŲÆŁ‡Ł…Ų§ŲŒ فقرأ عنده يس ŁˆŲ§Ł„Ł‚Ų±Ų¢Ł† Ų§Ł„Ų­ŁƒŁŠŁ…ŲŒ غفر له ŲØŲ¹ŲÆŲÆ Ų°Ł„Łƒ آية أو حرفا


Artinya: Imam Hakim meriwayatkan dari Abu Hurairah, siapa saja yang menziarahi kuburan kedua orang tua atau salah satunya setiap hari Jumat satu kali, maka Allah akan mengampuni dosanya dan dia termasuk berbakti kepada kedua orang tua. Dalam riwayat lain, siapa saja menziarahi kuburan kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, lalu membaca surat Yasin, maka dosanya diampuni sesuai bilangan ayat atau huruf yang dibacakan untuk orang tuanya. (I’anah Thalibin, 2/143)


Beberapa keterangan di atas menunjukkan betapa kuatnya hubungan orang tua dengan anak, meskipun telah meninggal. Berziarah selain merupakan bukti bakti seorang anak kepada orang tua, juga menjadi media penyambung (irtibath) antara yang telah meninggal dengan yang masih hidup, selain itu juga pengingat bagi yang masih hidup bahwa ia akan mengalami kematian. Bagi mereka yang pernah punya kesalahan kepada orangtua, tradisi ziarah kubur menjadi solusi untuk menebus kesalahan masa lampau.


Adapun waktu yang ideal untuk berziarah dalam penjelasan kitab Hasyiyah Bujairami juz 1/497 adalah sebagai berikut:Ā 


Ų±ŁŁˆŲ­Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁŠŁŁ‘ŲŖŁ Ł„ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ų±Ł’ŲŖŁŲØŁŽŲ§Ų·ŁŒ ŲØŁŁ‚ŁŽŲØŁ’Ų±ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŁŁŽŲ§Ų±ŁŁ‚ŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŲØŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ł„ŁŽŁƒŁŁ†ŁŽŁ‘Ł‡ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŲ“ŁŽŲÆŁŁ‘ Ų§Ų±Ł’ŲŖŁŲØŁŽŲ§Ų·Ł‹Ų§ بِهِ مِنْ Ų¹ŁŽŲµŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŽŁ…ŁŁŠŲ³Ł Ų„Ł„ŁŽŁ‰ Ų“ŁŽŁ…Ł’Ų³Ł Ų§Ł„Ų³ŁŽŁ‘ŲØŁ’ŲŖŁ ŁˆŁŽŁ„ŁŲ°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ Ų§Ų¹Ł’ŲŖŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł†ŁŽŁ‘Ų§Ų³Ł Ų§Ł„Ų²ŁŁ‘ŁŠŁŽŲ§Ų±ŁŽŲ©ŁŽ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŁ…ŁŲ¹ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŁŁŁŠ Ų¹ŁŽŲµŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŽŁ…ŁŁŠŲ³Ł


Artinya: Ruh mayit memiliki ikatan (berada) di makamnya, yakni tidak terpisah selama-selamanya dengan makam, terlebih pada Kamis sore hingga Sabtu pagi. Oleh karena itu, masyarakat membiasakan ziarah di hari Jumat dan Kamis sore.


Penjelasan dalam kitab Bujairami di atas menegaskan bahwa ruh mayit selalu berada di kuburannya, terlebih pada hari Kamis sore, Jumat, Sabtu pagi. Ini artinya, menziarahi kuburan orangtua dapat dilakukan di salah satu hari tersebut, bisa Kamis, Jumat atau Sabtu.


Keutamaan menziarahi kubur orang tua sejatinya dalam rangka mengetuk kesadaran batin setiap anak untuk selalu mendoakan kedua orang tuanya. Apalagi mendoakannya setiap selesai sholat lima waktu, seperti keterangan dalam Tafsir Kabir juz 20/ 162 karya Fakhruddin Al-Razi:


سئل Ų³ŁŁŠŲ§Ł† : ŁƒŁ… يدعو ال؄نسان Ł„ŁˆŲ§Ł„ŲÆŁŠŁ‡ ؟ أفي Ų§Ł„ŁŠŁˆŁ… Ł…Ų±Ų© أو في الؓهر أو في السنة ؟ فقال : Ł†Ų±Ų¬Łˆ أن ŁŠŲ¬Ų²Ų¦Ł‡ Ų„Ų°Ų§ ŲÆŲ¹Ų§ لهما في أواخر التؓهدات


Artinya: Imam Sufyan ditanya, berapa kali seseorang mendoakan orang tuanya ? apakah sekali dalam sehari, sebulan atau setahun ? Imam Sufyan menjawab: Cukup berdoa untuk kedua orang tuanya saat akhir tasyahud. (Tafsir Kabir)


Adapun doa yang diucapkan adalah sebagai berikut:


Ų±ŁŽŲØŁŽŁ‘Ł†ŁŽŲ§ اغْفِرْ Ł„ŁŁŠ ŁˆŁŽŁ„ŁŁˆŁŽŲ§Ł„ŁŲÆŁŽŁŠŁŽŁ‘ ŁˆŁŽŁ„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ…Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŲ³ŁŽŲ§ŲØŁ


Rabbighfirli wa li walidayya wa lil mu’minina yauma yaqumul hisab (QS. Ibrahim, 41)


Artinya: Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).


Bisa pula ditambahkan:


Ų±ŁŽŁ‘ŲØŁŁ‘ Ų§Ų±Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’Ł‡ŁŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁŽŁ‘ŁŠŁŽŲ§Ł†ŁŁŠ ŲµŁŽŲŗŁŁŠŲ±Ł‹Ų§


Rabbirhamhuma kama rabbayani shaghira (QS. Isra’, 24)


Artinya: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.
Ā 

Dengan demikian, menziarahi kubur orang tua merupakan bentuk kecintaan seorang anak kepada orang tuanya, berbakti kepada keduanya dan sekaligus sebagai media penyambung batin antara anak dengan orang tua, sehingga dosa-dosanya diampuni oleh Allah.