Kisah Seorang Ibu yang Membaca Surat Al-Ikhlas di Bulan Rajab
Kamis, 26 Januari 2023 | 09:00 WIB
Ahmad Karomi
Penulis
Rajab berasal dari kata tarjib yang artinya agung, sebagian mengartikan tumpah (al-asabb), yakni tumpahan rahmat untuk orang yang bertaubat dan pengabulan doa untuk mereka yang berbuat amal kebaikan.
Dalam kitab Mukasyafatul Qulub juga disebutkan bahwa rajab adalah al-asham (tuli) atau tidak mendengar suara gemerincing pedang yang sedang beradu dalam peperangan. Sebagian lagi mengatakan, rajab adalah nama sungai yang terdapat di surga yang memiliki warna putih melebihi putihnya susu dan sangat manis daripada manisnya madu, dan lebih dingin daripada es.
Syekh Muttaqi Al-Hindi (975 H) dalam kitab Kanzul Ummal juz 12, halaman: 311, tepatnya di aplikasi Mausu’ah Asfar, mengatakan
Baca Juga
Mengapa Rajab Disebut Bulan Istimewa?
إن رجبا شهر عظيم تضاعف فيه الحسنات، من صام يوما منه كان كصيام سنة
Artinya: Sesungguhnya Rajab adalah bulan yang agung dan amal kebaikan akan dilipatgandakan, siapa saja yang berpuasa satu hari di bulan Rajab, maka (pahalanya) seperti berpuasa setahun.
Betapa agung dan istimewanya bulan Rajab, sehingga ada sebuah kisah seorang ibu yang mengamalkan bacaaan surat Al-Ikhlas kemudian ia mendapatkan kemuliaan di sisi Allah. Berikut kisah yang termuat dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Al-Ghazali:
وحكى ان امرأة في بيت المقدس كانت تقرأ كل يوم من رجب قل هو الله احد اثنتي عشرة الف مرة وكانت تلبس الصوف في شهر رجب فمرضت واوصت ابنها ان يدفن معها صوفها
Artinya: Dikisahkan, seorang ibu yang berada di Baitul Muqaddas setiap hari di bulan Rajab membaca qul huwallahu ahad 12.000 kali dengan berpakaian wol (pakaian kasar), kemudian dia sakit dan berwasiat kepada anaknya agar dikubur bersama pakaian wolnya.
Baca Juga
Hukum Puasa Sebulan Penuh di Bulan Rajab
فلما ماتت كفنها في ثياب مرتفعة فرأها في منامه تقول له انا عنك غير راضية لانك لم تعمل بوصيتي فانتبه فزعا واخذ صوفها ليدفنه معها فنبش قبرها فلم يجدها فيه فتحير فسمع نداء اما علمت ان من اطاعنا في رجب لانتركه فردا وحيدا
Ketika sang ibu meninggal, lalu anaknya mengkafani dengan pakaian yang bagus (bukan pakaian wol), kemudian dia berjumpa ibunya dalam mimpi seraya berkata: aku tidak rela padamu, karena engkau tidak melaksanakan wasiatku. Anak itu terbangun dan secepatnya mengambil pakaian wol untuk dikuburkan di makam ibunya, dia menggali kuburan ibunya akan tetapi tidak menemukan jenazah ibunya. Di saat sedang kebingungan, tiba-tiba terdengar suara: tidakkah engkau ketahui bahwa seseorang yang taat kepadaku di bulan Rajab tidak akan kubiarkan sendirian di dalam kuburnya.
Dari kisah di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bulan Rajab memiliki keistimewaan yang luar biasa, sebab bulan Rajab adalah salah satu bulan mulia (asyhurul hurum) yang sejajar dengan bulan Muharram, Dzul qa’dah, Dzul hijjah. Sebaiknya diisi dengan memperbanyak amal ibadah; membaca Al-Quran, berpuasa, bersedekah, tahajjud, berbuat baik kepada sesama.
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
Grand Final Duta Kampus Unisma 2025, Representasi Menuju WCU
Terkini
Lihat Semua