Keislaman

Padang Savana Terbakar Akibat Prewedding, Inilah Peringatan dari Al-Qur'an

Senin, 11 September 2023 | 08:00 WIB

Padang Savana Terbakar Akibat Prewedding, Inilah Peringatan dari Al-Qur'an

Tampak keindahan padang savana Bromo sebelum terbakar. (Foto:NOJ/wisata-bromo)

Beredar kabar blok Savana Bromo kebakaran akibat ulah oknum yang egois, ambisius untuk pemotretan prewedding, sehingga keindahan alam berupa padang indah tersebut hangus dilalap jago api. Tak ayal, perilaku tidak terpuji ini menjadi viral dan sanksi berat menanti si pelaku. Lantas bagaimana Islam menyikapi kejadian tersebut?


Sebenarnya Islam melalui kitab suci Al-Quran telah memperingatkan umat manusia agar menjaga keseimbangan alam, melestarikan alam, menciptakan suasana sejuk, asri. Akan tetapi, sudah menjadi sifat bawaan manusia, mereka kerap sembrono dan egois. Apalagi saat mereka memiliki kekuasaan.


Allah berfirman:


وَإِذَا تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِي الْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ


Artinya: Dan apabila manusia memegang kuasa, ia berjalan di bumi untuk berbuat kerusakan di atasnya, serta menghancurkan tanam-tanaman dan binatang ternak. Dan Allah tidak menyukai kerusakan. (QS al-Baqarah: 205)


Kata tawalla, oleh ulama tafsir bisa bermakna menguasai atau memegang kekuasaan, bisa juga berarti berpaling. Akan tetapi makna dalam ayat ini berkaitan dengan tindakan perusakan di bumi dan menyimpang dari syariat Islam. Kongkritnya memiliki kekuasaan yang digunakan merusak bumi adalah tindakan yang dibenci oleh Allah.


Manusia ketika memiliki kekuasaan, biasanya cenderung ingin menundukkan alam demi menuruti hawa nafsu. Tentunya beberapa sifat tercela, seperti serakah, egois, dan kepentingan duniawi bermunculan sehingga manusia lupa bahwa alam juga makhluk Allah yang butuh dijaga penuh kasih sayang. Apalagi terdapat mahkluk hidup lain yang kehidupannya bergantung di alam itu.


Saat nafsu membutakan mata hati manusia, maka yang timbul adalah ambisi meraih kekayaan, mengeksploitasi sumber daya alam, merusak lingkungan dan berperilaku destruktif. Dalam Surat Arrum ayat 41 disebutkan:


ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ


Artinya: Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).


Dari peringatan dua ayat di atas, dapat diambil pelajaran betapa tercelanya perbuatan manusia yang merusak alam, lingkungan hidup (ekosistem), dan bagaimana seharusnya sikap manusia terhadap lingkungan sekitarnya.


Kejadian berupa kebakaran hutan, banjir bandang, longsor itu tidak terlepas dari ulah manusia. Allah telah memperingatkan mereka yang berbuat kerusakan di muka bumi, harus menanggung akibatnya sebagai bentuk introspeksi diri; Jika mereka tetap merusak, maka kehancuran yang mereka dapatkan.