Saat ini, kebutuhan hidup demikian kompleks. Hal yang tidak terbayangkan sebelumnya terpaksa harus dipenuhi karena sejumlah alasan. Padahal belum ada tambahan pemasukan, sehingga yang dilakukan adalah dengan berutang.
Dengan berbagai cara, akhirnya tidak sedikit yang mampu melunasi utang yang memang menjadi tanggungan. Tentu saja, diberikan kekuatan untuk melunasi tanggungan adalah di antara karunia yang harus disyukuri. Karena kalau utang tersebut tidak dapat dibayar, maka akan menjadi beban dan kelak di akhirat akan menjadi hal yang menyulitkan diri.
Bisa membayar utang merupakan sebuah nikmat besar dari Allah SWT yang harus disyukuri oleh orang yang berutang. Pembayaran utang merupakan anugerah ilahi yang melapangkan dan melegakan pikiran orang yang berutang.
Meski demikian, orang yang berutang juga wajib berterima kasih kepada orang meminjamkannya uang atau memberikan utang kepadanya. Orang yang berutang dianjurkan untuk mendoakan keberkahan bagi orang yang memberikannya utang.
Berikut ini adalah doa yang diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Rabi’ah RA:
بَارَكَ اللهُ لَكَ فِي أَهْلِكَ وَمَالِكَ
Bārakallāhu laka fī ahlika wa mālika.
Artinya: Semoga Allah memberkatimu pada keluarga dan hartamu. (Imam al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman: 407).
Artikel diambil dari: Doa saat Membayar Utang
Doa saat membayar utang ini merupakan bentuk ucapan terima kasih kepada mereka yang yang berbuat baik, yaitu memberikan utang. Doa ini menunjukkan adab yang sangat tinggi dari orang yang berutang.
Demikianlah Islam mengajarkan kepada penganutnya agar menjadi insan yang mudah berterima kasih. Belum lagi anjuran untuk membalas kebaikan seseorang dengan yang setimpal, bahkan lebih baik.
Dan membayar utang sesuai kesepakatan adalah di antara akhlak terpuji demi memastikan bahwa kita termasuk kalangan yang mudah berterima kasih. Harapannya, kepercayaan akan tetap terjaga dan tentu saja tidak menyulitkan kalangan lain yang telah membantu. Wallahu a’lam.