• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Keislaman

Panduan Melaksanakan Jamak dan Qashar Shalat Fardhu

Panduan Melaksanakan Jamak dan Qashar Shalat Fardhu
Islam memberikan rukhshah saat melakukan perjalanan dengan bisa menjamak dan qashar shalat fardhu. (Foto: NOJ/Syaifullah)
Islam memberikan rukhshah saat melakukan perjalanan dengan bisa menjamak dan qashar shalat fardhu. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Saat akhir pekan seperti ini biasanya digunakan untuk melakukan perjalanan. Entah untuk keperluan silaturahim maupun pelesir sebagai sarana mengendorkan urat syaraf setelah sebelumnya bekerja. Demikian pula untuk keperluan perjalanan dinas, mengharuskan seseorang melakukan perjalanan dengan jarak yang cukup jauh.


Kala melakukan perjalanan tersebut, ada dispensasi atau rukhsah yang diberikan agama Islam dalam melaksanakan shalat fardhu. Yakni dengan jamak dan qashar shalat. Hal tersebut tentu saja dapat dilakukan dengan sejumlah ketentuan.


Yang dimaksud dengan shalat jamak ialah mengumpulkan dua shalat fardhu dikerjakan dalam satu waktu shalat. Shalat yang boleh dijamak adalah shalat dhuhur dengan ashar, dan magrib dengan isya.


Shalat jamak ada 2 (dua) macam: Pertama adalah jamak taqdim yakni melakukan shalat dhuhur dan ashar pada waktu dhuhur. Atau melakukan shalat maghrib dan isya pada waktu maghrib. Kedua, jamak ta’khir ialah melakukan shalat dhuhur dan ashar pada waktunya shalat ashar atau melakukan shalat maghrib dan isya pada waktu shalat isya.  

 

Ketentuan Jamak Taqdim

Syarat jamak taqdim ada 4 (empat):

 

1. Tertib

Maksudnya mendahulukan shalat yang pertama daripada yang kedua seperti mendahulukan shalat dhuhur daripada ashar, atau mendahulukan maghrib daripada isya.  
 

2. Niat jamak dalam shalat yang pertama

Waktu niatnya adalah antara takbir dan salam. Tapi yang sunah niat bersamaan dengan takbiratul ihram.

Sedangkan niat shalat dhuhur dan ashar dengan jamak taqdim sebagai berikut: 


 أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى

 

Artinya: Saya niat shalat fardlu dhuhur 4 rakaat dijamak bersama ashar dengan jamak taqdim karena Allah Ta’ala.  

 

Niat shalat maghrib dan isya dengan jamak taqdim sebagai berikut:

 

   أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى

 

Artinya: Saya niat shalat fardlu maghrib 3 rakaat dijamak bersama isya dengan jamak taqdim karena Allah Ta’ala.  

 

3. Muwalat atau Berurutan

Maksudnya antara dua shalat pisahnya tidak lama menurut uruf. Jadi, setelah dari shalat yang pertama harus segera takbiratul ihram untuk shalat yang kedua.  

 

4. Masih dalam Perjalanan

Ketika mengerjakan shalat yang kedua masih tetap dalam perjalanan, meskipun perjalanan itu tidak harus mencapai masafatul qashr, sebagaimana shalat qashar. 

 

Keterangan ini sebagaimana dalam matan Gahayah wat Taqrib:

 

   ويجوز للمسافر أن يجمع بين الظهر والعصر فى وقت أيهما شاء، وبين المغرب والعشاء فى وقت أيهما شاء

 

Artinya: Boleh saja bagi musafir menjamak (mengumpulkan) antara shalat dhuhur dan ashar dalam waktu mana saja yang ia suka (di antara keduanya). Dan antara shalat maghrib dan isya di waktu mana saja yang ia suka.    

 

Jamak Ta'khir

Adapun syarat jamak ta’khir ada 2:

 

1. Niat Jamak Ta’khir

Niat dilakukan dalam waktunya shalat yang pertama.

Lafal niat shalat dhuhur dan ashar dengan jamak ta’khir adalah: 


   أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تأخِيْرٍلِلهِ تَعَالَى

 

Artinya: Saya niat shalat fardlu dhuhur 4 rakaat dijamak bersama ashar dengan jamak ta’khir karena Allah Ta’ala.   


Lafal niat shalat maghrib dan isya dengan jamak ta’khir yakni: 


   أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالعِشَاءِ جَمْعَ تأخِيْرٍلِلهِ تَعَالَى

 

Artinya: Saya niat shalat fardlu maghrib 3 rakaat dijamak bersama isya dengan jamak ta’khir karena Allah Ta’ala.  

 

Artikel diambil dariTata Cara Menjamak Shalat

 

2. Masih dalam Perjalanan

Ketika mengerjakan shalat yang kedua masih tetap dalam perjalanan sebagaimana keterangan di atas.


Keislaman Terbaru