• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Keislaman

Penjelasan Keutamaan dan Tata Cara Puasa Sya’ban

Penjelasan Keutamaan dan Tata Cara Puasa Sya’ban
Di antara ibadah yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW saat berada di bulan Sya'ban adalah puasa. (Foto: NOJ/NU Network)
Di antara ibadah yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW saat berada di bulan Sya'ban adalah puasa. (Foto: NOJ/NU Network)

Sebagaimana diketahui bahwa Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan awal Sya'ban 1444 H jatuh pada Rabu (22/02/2023). Dengan demikian, umat Islam telah meninggalkan bulan Rajab dan bersiap mengisi Sya’ban untuk kemudian menyongsong bulan Ramadhan.


Dianjurkan Puasa

Salah satu amalan sunah pada bulan tersebut adalah melaksanakan puasa. Kesunahan puasa Sya'ban banyak disinggung di dalam hadits Nabi Muhammad SAW, salah satunya adalah berikut ini: Diriwayatkan dari ‘Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah SAW sering berpuasa sehingga kami katakan: Beliau tidak berbuka. Beliau juga sering tidak berpuasa sehingga kami katakan: Beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan; dan aku tidak pernah melihat beliau dalam sebulan (selain Ramadhan) berpuasa yang lebih banyak daripada puasa beliau di bulan Sya’ban. (Muttafaqun ‘Alaih. Adapun redaksinya adalah riwayat Muslim).   

 

Imam an-Nawawi dalam Al-Majmû’ Syarhul Muhaddzab menjelaskan, maksud Rasulullah SAW sering berpuasa Sya’ban seluruhnya adalah berpuasa pada sebagian besarnya. Penting dicatat, puasa Sya’ban haram dilakukan bila dimulai pada tanggal 16. Puasa Sya’ban harus dimulai sebelum tanggal tersebut, sejak tanggal 1 atau paling maksimal tanggal 15. Bila sampai tanggal 15 belum berpuasa, maka haram berpuasa pada tanggal 16 sampai akhir Sya’ban.


Ketentuan ini berdasarkan hadits Nabi: Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA sungguh Rasullah SAW bersabda: Ketika Sya’ban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuasa. (HR Imam Lima: Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah)   

  

Keutamaan Puasa Sya’ban

Salah satu faedah yang diperoleh orang yang melaksanakan puasa sunah Sya'ban adalah akan mendapat syafaat Rasulullah SAW kelak di hari kiamat. Syekh Nawawi al-Bantani dalam Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în menjelaskan: Puasa sunah yang keduabelas adalah puasa Sya’ban, karena kecintaan Rasulullah SAW terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belau di hari kiamat


Niat Puasa Sya’ban

Berikut adalah lafal niat puasa Sya'ban: 


  نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma sya’bâna lilâhi ta’âlâ. 


Artinya: Saya niat puasa Sya’ban karena Allah Ta’âlâ. 


Selain niat di dalam hati, juga disunahkan mengucapkannya dengan lisan. Sebagaimana puasa sunah lainnya, niat puasa Sya'ban dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat). Dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.​​​​


Keislaman Terbaru