• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Keislaman

Ziarahi Makam Rasulullah, Momentum untuk Tawasul

Ziarahi Makam Rasulullah, Momentum untuk Tawasul
Tampak para peziarah makam Rasulullah yang sedang antri (Foto:NOJ/wakalahanba'ssaudi)
Tampak para peziarah makam Rasulullah yang sedang antri (Foto:NOJ/wakalahanba'ssaudi)

Berziarah ke makam Rasulullah merupakan impian setiap muslim, sebagai bentuk kerinduan dan kecintaan kepada beliau. Terlebih saat memasuki bulan dzul hijjah menjadi momentum untuk merealisasikannya di kota Madinah.


Tentu tidak akan disia-siakan begitu saja oleh mereka yang saat ini sedang melaksanakan ibadah haji dan umrah. Sebab di antara tujuan ke Tanah Suci adalah berziarah ke makam Rasulullah. Dalam salah satu keterangan kitab Al-Idhah fi Manasik Hajji dan al-Adzkar karya Imam Nawawi dikisahkan ada orang pedalaman (baduwi) yang berziarah ke makam Rasulullah:


وعن العتبي، قال: كنتُ جالسًا عندَ قبر النبيّ ﷺ، فجاء أعرابيٌّ، فقال: السلام عليك يا رسول الله! سمعتُ الله تعالى يقولُ: ولَوْ أنَّهُمْ إذْ ظَلَمُوا أنْفُسَهُمْ جاءُوكَ فاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ واسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوّابًا رَحِيمًا [النساء ٦٤] وقد جئتُك مستغفرًا من ذنبي، مُستشفعًا بك إلى ربي؛ ثُم أنشدَ يقُولُ من البسيط


Artinya: Diriwayatkan dari ‘Utbiy, ia berkata: Saat aku berada di samping pusara Rasulullah, kemudian datanglah orang pedalaman menghampiri pusara dan ia mengucapkan “Assalamu ‘Alaikum Ya Rasulullah! Aku mendengarkan firman Allah yang berbunyi: Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. (QS. al-Nisa’ : 64). Aku menghadap (berziarah) kepadamu wahai Rasulullah dengan memintakan pengampunan atas dosaku dan berharap syafaat melalui dirimu kepada Allah. Lalu dia membaca syiir bahar basith:


يا خيرَ مَن دُفنتْ بالقاع أعظُمُه ، فطابَ من طيبهنَّ القاعُ والأكمُ


Wahai sebaik-baik orang yang jasadnya disemayamkan di tanah ini, sehingga tanah dan bukit beraroma wangi karena jasadmu


نفسي الفداءُ لقبرٍ أنتَ ساكنهُ ، فيه العفافُ وفيه الجودُ والكرَمُ


Jiwaku sebagai penebus bagi tanah tempat persemayamanmu, Di tanah itu terdapat kesucian, kemurahan dan kemuliaan


قال: ثم انصرفَ، فحملتني عيناي، فرأيت النبيَّ ﷺ في النوم، فقال لي: يا عُتبي! الحقِ الأعرابيَّ، فبشِّره بأن الله تعالى قد غفر له. والله أعلمُ


‘Utbiy melanjutkan kisahnya: Kemudian orang pedalaman itu pergi, selanjutnya aku tertidur dan bermimpi bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan beliau berkata: “Wahai ‘Utbi, kejarlah orang pedalaman tadi, sampaikan berita gembira kepadanya, bahwa Allah telah mengampuni dosanya. Wallahu A'lam.


Dari kisah ini dapat diambil pelajaran bahwa berziarah ke makam Rasulullah merupakan salah satu bentuk kecintaan kepada beliau dan sebagai sarana untuk bertawasul, agar Allah memberikan ampunan kepada peziarah. Jangan malah bernafsu ingin foto selfie di dekat makam Rasulullah.


Keislaman Terbaru