• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Madura

Begini Tirakat Orang Tua agar Anak Betah di Pondok

Begini Tirakat Orang Tua agar Anak Betah di Pondok
Pengasuh Pondok Pensantren Tahfidz Al-Karimiyyah Beraji, Gapura, Sumenep, Nyai Virzannida Busyro. (Foto: NOJ/Moh Khoirus Shadiqin)
Pengasuh Pondok Pensantren Tahfidz Al-Karimiyyah Beraji, Gapura, Sumenep, Nyai Virzannida Busyro. (Foto: NOJ/Moh Khoirus Shadiqin)

Sumenep, NU Online Jatim

Memondokkan anak di pesantren merupakan cita-cita sebagian besar orang tua. Sebab, pesantren dinilai sangat tepat menjadi tempat belajar untuk anak-anak. Pendidikan pondok pesantren tidak hanya mengutamakan kemampuan intelektual, tapi juga kemampuan spiritual. Selain itu, pesantren juga menjadi tempat membangun karakter anak.


Meskipun demikian, masa awal mondok menjadi masa-masa sulit bagi anak untuk beradaptasi dengan lingkungan pesantren. Orang tua menjadi pihak utama yang berperan memberikan dorongan agar anak tidak frustasi dimasa awal mondok. 


Pengasuh Pondok Pensantren Tahfidz Al-Karimiyyah Beraji, Gapura, Sumenep, Nyai Virzannida Busyro berbagi hal-hal yang harus dilakukan orang tua agar anak betah di pesantren.


Menurutnya, pertama orang tua harus punya niat yang tulus dan keteguhan hati. Selain anak, niat orang tua menjadi hal yang penting. Sebab tak jarang orang tua merasa tidak tega apabila anaknya kurang betah di pondok sehingga memilih membatalkan niat untuk memondokkan anaknya.


"Orang tua harus memiliki niat memondokkan agar selamat kelak di akhirat. Teguh hati, harus tahan nafsu dan tahan keinginan egoisme diri. Fokus pada tujuan kenapa harus memondokkan anak," katanya kepada NU Online Jatim, Ahad (16/07/2023).


Kedua, Ning Virzan menganjurkan untuk membaca amalan khusus setiap selesai shalat maghrib. Amalan ini di tujukan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan untuk kesuksesan anaknya di pesantren.


"Baca al fatihah, khususkan pada nabi dan anak di pondok sebanyak 41 kali tiap ba'da maghrib," terangnya.


Terakhir, wanita yang juga berprofesi sebagai dokter itu menganjurkan untuk tidak menjenguk anak di pondok dalam 41 hari pertama. Nah 41 hari pertama itu merupakan masa dimana anak beradaptasi mengenali lingkungan pondok.


"Dalam masa-masa itu merupakan proses adaptasi orang tua dan anak. Proses ini merupakan proses merasakan, menata hati, dan meraba keadaan," pungkasnya.


Madura Terbaru