Habib Ba’adud Pesan Fatayat NU Harus Mencontoh Fatimah Azzahra
Kamis, 24 Februari 2022 | 08:00 WIB
Firdausi
Kontributor
Sumenep, NU Online Jatim
Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba’abud menegaskan, dibentuknya Fatayat NU agar pemudi bisa berperan sebagai perempuan yang berkarakter Ibu Nyai. Dalam lingkungan NU dan pesantren, Ibu Nyai adalah sebutan untuk ulama perempuan. Nah, menurut Habib Ba’adud, Ibu Nyai adalah representasi dari Sayyidah Siti Fatimah Azzahra.
Hal itu disampaikan Habib Ba’adud saat mengisi pengajian di acara peringatan Isra’ Mi’raj dan Hari Lahir (Harlah) ke-99 NU yang diselenggarakan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan di Lapangan Pakamban Laok, kecamatan setempat, Rabu (23/02/2022).
“Alkisah, ada seorang perempuan di masa Nabi ingin meniru Rasulullah SAW. Nabi berkata, bagi kaum perempuan yang ingin meneladani (Nabi), Fatimah Azzahra adalah bagian dari Nabi. Bahkan Sayyidah Aisyah binti Abu Bakar kaget, karena Fatimah mirip dengan Nabi, mulai dari cara jalannya, duduknya, akhlaknya, dan lainnya,” katanya.
Menurut Habib Ba’adud, seluruh yang dilakukan oleh Fatimah Azzahra diamalkan oleh ulama pada istri mereka yang biasa dipanggil Ibu Nyai. Itulah kemudian kenapa sebabnya badan otonom yang mengurusi pemudi NU, yakni Fatayat NU, sejatinya adalah untuk mengamalkan apa yang dicontohkan Fatimah Azzahra.
“Dibentuknya Fatayat agar wanita memiliki panutan yang pada akhirnya bermuara pada Fatimah Azzahra,” terang penceramah asal Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, itu.
Lantas apa yang harus dilakukan kader Fatayat NU agar bisa meneladani Fatimah Azzahra? “Pengurus Fatayat harus masuk ke tempat kiai melalui suaminya untuk belajar tentang sejarah Ibu Nyai pendahulu. Baik dari kesabarannya dan lainnya,” pintanya.
Kedua, memiliki niat dan menanamkan tekad untuk berbuat seperti dicontohkan para Ibu Nyai pendahulu. Ketiga, mengambil apa yang dicintai oleh Ibu Nyai pendahulu dan menerapkannya di setiap kehidupan. Seperti dzikir, shalawatan, tahlilan, dan amaliyah lainnya.
Keempat, menjauhi kemegahan dunia. Karena hiasan seorang wanita pada kemuliaan dan ketakwaannya. “Dulu, Nabi pernah menutup pintu saat melihat Fatimah Azzahra memakai gelang. Kemudian Fatimah menjual emas itu dan hasilnya disedekahkan pada fakir miskin. Setelah dijual, Fatimah bergegas menghadap Nabi, hingga nabi memberikan kecupan pada anaknya,” pungkas Habib.
Terpopuler
1
Sound Horeg Diharamkan, Ini Penjelasannya
2
Di Balik Klaim NU: Membedakan Antara Cinta dan Catut
3
Pondok Besuk Pasuruan: Sound Horeg Hukumnya Haram
4
Sejumlah Peristiwa Penting Kenabian dan Kosmologis di Bulan Muharram
5
Holiday Pesantren Darun Nun, Tempat Liburan Edukatif yang Menyenangkan bagi Santri Cilik
6
Lora Ismail Jelaskan Alasan Sound Horeg Haram
Terkini
Lihat Semua