• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Madura

KHR Azaim Ibrahimy: Mendoakan Pesantren adalah Bagian Munajat untuk Bangsa

KHR Azaim Ibrahimy: Mendoakan Pesantren adalah Bagian Munajat untuk Bangsa
Ceramah agama KHR Azaim Ibrahimy. (Foto: NOJ/Firdausi)
Ceramah agama KHR Azaim Ibrahimy. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KHR Azaim Ibrahimy, mengatakan mendoakan pondok pesantren bagian mendoakan bangsa ini dan umat Nabi Muhammad SAW. Karena jasa para masayikh di setiap zamannya telah melahirkan generasi yang berkhidmah di segala bidang.

 

"Inilah investasi amal jariyah masayikh. Kemanfaatan dan keberkahan ilmu yang diamalkannya menebar kebaikan bagi semesta," katanya di acara temu alumni, istighotsah dan shalawat untuk keselamatan bangsa yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Sumber Payung, Ganding, Sumenep.

 

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo ini, ketika kaum santri melihat kibaran bendera merah putih, maka yang terkenang adalah merah darah dan putih tulang syuhada. Para ulama berjasa, memperjuangkan dan memerdekakan negeri ini. Maka setiap nafas kemerdekaan yang dirasakan oleh generasi masa kini adalah kenikmatan dan anugerah dari Allah.

 

"Di sanalah ada amal jariyah para syuhada dan ulama. Kita tidak perlu meragukan patriotisme kaum santri atau pesantren dalam hal mencintai dan merawat negeri ini," tuturnya yang disiarkan di kanal Youtube Majelis Shalawat Sokarajjeh, Senin (22/05/2023).

 

Kiai Azaim mengutarakan, temu alumni merupakan bentuk sinergitas yang menjadi harapan ke depan kendati bangsa ini diuji. Ia menegaskan, siapa pun yang diamanati mengemban tugas mulia atau menjadi pemimpin tertinggi di negeri ini, semoga dibimbing oleh Allah dan tentunya benar-benar merdeka dalam makna kemerdekaan yang sesungguhnya. 

 

"Meredeka itu tidak dijajah berkali-kali dalam segala dimensi. Baik di bidang ekonomi, ideologi, pemikiran, budaya ataupun pengaruh lainnya," terangnya. 

 

Kiai Azaim juga merefleksikan wabah Covid-19 yang 2,5 tahun melumpuhkan aktivitas dan sendi-sendi kehidupan.

 

"Setelah negeri ini mengalami pandemi, kita wajib bermuhasabah. Karena dalam catatan sejarah, baru kali ini Pemerintah RI menghentikan ibadah haji selama pendemi berlangsung," ungkapnya.

 

Berangkat dari wabah Covid-19 yang menggurita di seluruh negara, Kiai Azaim memberikan nasihat pada jamaah bahwa kesehatan dan kesempatan adalah nikmat terbesar yang wajib disyukuri dan dimanfaatkan untuk aktivitas positif yang menjadi kekuatan besar bagi umat. 

 

"Di malam yang istijabah ini, kita bermunajat kepada Allah. Semoga senantiasa melahirkan generasi khaira ummah yang memberi kebahagiaan pada masayikh, membanggakan baginda nabi dan diridhai Allah SWT," doanya.


Madura Terbaru