Sumenep, NU Online Jatim
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Integratif Posko III Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk, Sumenep melaksanakan program terapi bekam gratis. Kegiatan yang mengusung tema ‘Back to Sunnah, Back to Nature’ tersebut dipusatkan di Balai Desa Pragaan Laok, Pragaan, Sumenep, Kamis (16/09/2021).
Ketua Posko III KKN Integratif Instika, Maulana Asyraf mengatakan ada empat program yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan, yaitu program kursus tajwid dan TIK, optimalisasi tadarus Qur'an, pendampingan usaha rengginang, dan terapi bekam.
“Pada hari ini, kami merealisasikan program terapi bekam. Selain bermanfaat bagi kesehatan, juga dapat meningkatkan imun tubuh di masa pandemi. Semakin ditingkatkan imun tubuh maka virus tidak mudah masuk pada tubuh seseorang,” ujarnya.
Pihaknya pun mengajak kepada seluruh warga untuk mengamalkan hadits Nabi yang menganjurkan bekam.
“Sebagaimana yang diriwayat Bukhari Muslim, Inna Amtsala Ma Tadawaitum Bihil Hijamatu wal Fashdi. Bahwa, sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian, adalah hijamah (Bekam) dan al-Fashdu,” tutur mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) Instika ini.
Tak hanya itu, aparatur desa memang menginginkan kesehatan warganya menjadi prioritas utama di masa pandemi ini, walaupun tidak begitu antusias dengan program vaksinasi yang digalakkan oleh pemerintah.
“Siapa tahu bekam ini bisa menjadi jalan lain ikhtiar warga untuk memutus mata rantai Covid-19. Dari sinilah saya sengaja mengharap kerjasama peserta KKN untuk memprioritaskan program yang mengarah kepada kesehatan warga,” ungkap Syaiful Bahri selaku Sekretaris Desa Pragaan Laok.
Kepala Desa Pragaan Laok, KH Moh Imam Mahdi menyatakan, program bekam gratis yang diinisiasi mahasiswa Instika ini diharapkan dapat menjadi jalan lain bagi ikhtiar warga setempat untuk meingkatkan daya tahan tubuh.
Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Latee Sumenep ini menambahkan, untuk tahap awal tidak semua lapisan masyarakat yang dijadikan sasaran, hanya beberapa dusun saja yang jumlah penduduknya sedikit, yakni Dusun Maronggi Laok dan Aeng Soka.
“Jika dua dusun tersebut mendapat apresiasi yang tinggi dari warga, maka bisa dilanjutkan ke dusun lain di momen selanjutnya,” pungkasnya.
Editor: A Habiburrahman
