• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Madura

LDNU Sumenep Ikhtiar Cetak Pendakwah Lewat Pendidikan Moderasi Beragama

LDNU Sumenep Ikhtiar Cetak Pendakwah Lewat Pendidikan Moderasi Beragama
Kegiatan pendidikan moderasi beragama bagi calon dai-daiyah oleh Kemenag dan LDNU Sumenep. (Foto: NOJ/ Firdausi)
Kegiatan pendidikan moderasi beragama bagi calon dai-daiyah oleh Kemenag dan LDNU Sumenep. (Foto: NOJ/ Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Dalam rangka menghasilkan pendakwah berkualitas Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep dan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Sumenep mengadakan pendidikan moderasi beragama bagi calon dai daiyah se-Kabupaten Sumenep secara bertahap.


Diketahui, ada 25 titik yang akan disambangi oleh LDNU dengan sasaran santri dan siswa pesantren atau pun madrasah ini. Pelatihan pertama diikuti ratusan santri Pondok Pesantren Al-Ihsan, Desa Jadung, Pragaan, Sumenep, Kamis (22/09/2022) yang dipusatkan di aula pesantren setempat.


Ketua LDNU Sumenep Kiai Imam Sutaji mengutarakan, kegiatan ini sebagai langkah positif untuk menangkal sikap intoleran di masa mendatang. Melalui nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah, para dai daiyah tidak sekadar memiliki ilmu pengetahuan agama Islam atau kepesantrenan, tetapi mempunyai nalar kebangsaan dan ke-Indonesia-an yang utuh.


"Kami bekerja sama dengan Kemenag guna menelurkan jejaring dai daiyah yang tidak hanya berpaham Aswaja An-Nahdliyah, tetapi berwawasan kebangsaan yang utuh dan luas," ungkapnya.


Dirinya berharap, kegiatan semacam ini akan terus digalakkan. Tidak hanya berhenti di satu pondok pesantren saja, tetapi akan dihelat di lembaga-lembaga keislaman lainnya.


Sementara Kepala Kemenag Sumenep Chaironi Hidayat menjelaskan, pendidikan moderasi beragama digaungkan ke lembaga pendidikan Islam demi memupuk sikap calon dai dan daiyah yang berlatar belakang pesantren.


"Tujuannya, agar mereka memiliki wawasan kebangsaan yang luas, tawassuth, tawazun, i'tidal, dan tasamuh terhadap tradisi dan kearifan lokal yang ada di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.


Selain itu, ia mengapresiasi dan mendorong para santri untuk terus giat belajar dan menekuni kitab kuning sebagai ciri khas pesantren.


"Selama santri ditopang dengan sikap yang moderat dan toleran, kelak ia akan menjadi dai dan daiyah yang tidak hanya berkualitas di sisi keilmuan, tetapi memiliki nilai-nilai Islamiyah dan nasionalis," tuturnya.


Chaironi mengingatkan, agar santri terus memegang teguh ajaran Islam Aswaja An-Nahdliyah. Karena di luar sana, ada sebagian orang Islam yang getol mengkafirkan sesama muslim, bahkan menghalalkan darahnya.


"Jangan keluar dari NU, khawatir dibohongi oleh orang lain. Semoga para santri menjadi pemimpin masa depan siap menggantikan generasi tua di NU," tandasnya.


Madura Terbaru