• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Madura

Lora Ismail Al-Kholili Ungkap Pendapat Ulama soal Jilbab Lilit Leher

Lora Ismail Al-Kholili Ungkap Pendapat Ulama soal Jilbab Lilit Leher
Lora Muhammad Ismail Al-Kholili. (Foto: sidogiri.net)
Lora Muhammad Ismail Al-Kholili. (Foto: sidogiri.net)

Bangkalan, NU Online Jatim

Hijab model lilit leher menjadi salah satu tren yang digemari masyarakat. Namun, model hijab yang demikian dianggap bukan cara berhijab yang diajarkan oleh agama Islam karena tidak menutupi area dada.

 

Perbincangan soal hijab lilit leher tersebut menjadi perbincangan banyak orang, khususnya di media sosial. Salah satunya ialah Lora Muhammad Ismail Al-Kholili, seorang tokoh pendakwah muda dari Bangkalan.

 

Lora Ismail, demikian ia akrab disapa, menjabarkan sejumlah pendapat ulama soal jilbab lilit leher tersebut di akun Instagram pribadinya @ismaelalkholilie. “Islam tidak pernah menentukan cara dan gaya khusus dalam berhijab bagi perempuan,” tulis Lora Ismail dikutip pada Ahad (17/03/2024).

 

Lora Ismail pun menerangkan bahwa ada beberapa ulama ahli tafsir yang turut memberikan pendapatnya mengenai jilbab lilit leher. Di antaranya, Said bin Jubair yang mengatakan:

 

( وليضربن ) : وليشددن ( بخمرهن على جيوبهن ) يعني : على النحر والصدر ، فلا يرى منه شيء

 

Artinya: "Dan hendaknya para wanita merapatkan dan menjulurkan kerudung mereka atas leher dan dada mereka, hingga tak tampak apapun dari bagian itu (leher dan dada)".

 

Kemudian, Al-Baghowi mengatakan:

 

قوله - عز وجل - : ( وليضربن بخمرهن ) أي : ليلقين بمقانعهن ، ( على جيوبهن ) وصدورهن ليسترن بذلك شعورهن وصدورهن وأعناقهن وأقراطهن

 

Artinya: "Hendaknya para wanita itu menjatuhkan kerudung mereka atas 'juyub' dan dada mereka agar dengan itu mereka menutupi rambut, dada, leher, dan daun-daun telinga".

 

“Dengan melihat terjemahan 2 tafsir ayat ini, kita mungkin akan semakin yakin masih ada 1 syarat wajib untuk ke-syir'i-an hijab, yaitu harus panjang menjulur ke dada dalam keadaan apapun,” ucap Lora Ismail alumnus Darul Musthofa Tarim, Yaman ini.

 

Menurutnya, untuk lebih memperkuat keyakinan, ada beberapa tafsir lain yang dapat dijadikan referensi. Seperti tafsir Ibnu Katsir yang lengkap dengan membawakan latar belakang turunnya ayat, sebagaimana berikut:

 

ضاربات على صدور النساء ، لتواري ما تحتها من صدرها وترائبها; ليخالفن شعار نساء أهل الجاهلية ، فإنهن لم يكن يفعلن ذلك ، بل كانت المرأة تمر بين الرجال مسفحة بصدرها ، لا يواريه شيء ، وربما أظهرت عنقها وذوائب شعرها وأقرطة آذانها . فأمر الله المؤمنات أن يستترن في هيئاتهن وأحوالهن

 

Menurut Ibnu Katsir, ayat itu turun agar busana para muslimah tidak sama dengan busana wanita jahiliah, yang mana mereka berjalan di depan para lelaki dengan dada yang tidak tertutup dengan apapun. Mereka juga memperlihatkan leher dan daun telinga mereka. Allah kemudian memerintahkan para wanita mu'minah untuk tidak meniru mereka dengan menutupi dan menjulurkan jilbab.

 

Sayyidina Ibnu Abbas juga berpendapat:

 

وكن النساء قبل هذه الآية يبدين خمرهن من ورائهن، كما يصنع النبط، فلما نزلت هذه الآية، سدلن الخمر على الصدر والنحر

 

Artinya: "Para wanita dulu sebelum turunnya ayat ini menjulurkan kerudung mereka ke belakang seperti yang dilakukan suku nibti hingga leher dan kerah dada mereka terlihat. Maka ketika turun ayat ini, mereka menjulurkan kerudung atas dada dan leher mereka".

 

Lora Ismail menerangkan, dari tafsir tersebut dapat dipahami tentang perintah menjulurkan kerudung ke bawah. Hal itu karena di masa dahulu area dada para wanita sama sekali tidak tertutup, atau hanya tertutup sebagiannya saja.

 

Sehingga akhirnya turun ayat tersebut yang memerintahkan untuk menutupi bagian juyub atau dada bagian kerah leher, yang sering diekspose oleh para wanita zaman jahiliyah dahulu.

 

"Jadi, ayat ini lebih kepada perintah menutupi aurat bagian dada yang sebelumnya tidak tertutupi, bukan perintah menjulurkan jilbab," pungkas Lora Ismail.


Madura Terbaru