Sumenep, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Sumenep menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pro-1 Radio Republik Indonesia (RRI) Sumenep tentang program Inspirasi Gender.
Ahmad Shiddiq, Ketua LPTNU Sumenep menyatakan, program ini bersifat non-komersial. Artinya murni berbagi pengetahuan dan wawasan dari kalangan akademisi Pendidikan Tinggi di Kabupaten Sumenep yang dikoordinatori oleh LPTNU Sumenep.
"Tidak ada unsur mencari keuntungan materi tapi murni berkhidmat untuk umat dan Nahdliyah tentunya," ujarnya saat dikonfirmasi NU Online Jatim, Jumat (13/05/2022).
Di kesempatan yang berbeda, H Damanhuri, Direktur Madrasah Moderasi LTPNU Sumenep mengutarakan, programnya berbentuk dialog interaktif, dialogis, dan santai.
"Walaupun ada istilah gendernya bukan dalam pengertian akademisnya, yaitu suatu pendekatan yang menjadikan perempuan sebagai objek kajian, entah karena diskriminasi, subordinasi, marginalisasi dan ketidak adilan lainnya, tetapi lebih kepada partisipasi semua kalangan (lelaki dan perempuan) dalam hal mengedukasi dan menginspirasi masyarakat baik dalam hal pendidikan, ekonomi, politik dan keagamaan," ungkap Wakil Rektor I Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk itu.
Dijelaskan pula, program ini disepakati selama satu tahun ke depan dengan tayang setiap minggu sekali pada hari Rabu dari jam 10.00-11.00 WIB dengan durasi kurang lebih hanya 15 menit.
"Ke depan tema bahasannya bebas. Bisa menyangkut apa saja terutama tentu akan disesuaikan dengan keahlian dan kepakaran para narasumber yang berasal dari kalangan akademisi dan praktisi di LPTNU sendiri dan pimpinan ataupun dosen PT di Kabupaten Sumenep. Dan prioritas yang akan dibahas adalah sesuatu yang sedang aktual atau menjadi perbincangan publik," terang Damanhuri.
Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk ini menegaskan, target dari program tersebut adalah dapat menjadi inpirasi dan edukasi bagi masyarakat Sumenep khususnya dan masyarakat luas secara umum.
"Selebihnya kita berharap program ini menjadi sesuatu yang bermamfaat dengan pemberitaan yang haq (benar) bukan pembicaraan yang hoaks (palsu)," ujarnya.
Mengenai tema yang akan disampaikan di Rabu yang akan datang, lanjutnya, mengenai pendidikan Islam multikultural di usia dini dan Perempuan dan Resiliensi Keluarga pasca pandemi dan masih banyak lagi. "Pokoknya menarik semua. Jangan khawatir dijamin tidak mengecewakan," sergahnya.
Mengenai ekpansi kerja sama program dengan media lain, tentunya ada agar LPTNU melalui madrasah moderasinya semakin eksis dan dikenal oleh masyarakat luas.
"Prinsipnya, kita membuka diri terhadap pihal-pihak manapun sejauh hal itu sesuai dengan visi dan misi LPTNU sendiri," pungkasnya.
