Sumenep, NU Online Jatim
Ribuan anggota keluarga Bani Abdillah memadati halaman Pondok Pesantren Nurud Dhalam Ganding, Sumenep, Ahad (14/05/2023). Kedatangan mereka dari berbagai daerah di Indonesia itu dalam rangka menghadiri haul akbar Agung Dharma dan silaturahim Bani Abdillah ke-39.
Kegiatan yang digelar setiap tahun tersebut merupakan agenda rutin untuk menjaga hubungan kekeluargaan keturunan Agung Abdillah yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Diketahui, Bani Abdillah merupakan salah satu bani tertua di Indonesia.
“Pertemuan Bani Abdillah sendiri merupakan salah satu yang tertua di Indonesia. Kami bersyukur dapat terus merawat hubungan persaudaraan melalui ikatan kekeluargaan ini," ujar Lora Hefni Fauzi selaku ketua panitia.
Dirinya pun mengapresiasi upaya panitia dan pihak keluarga Pondok Pesantren Nurud Dhalam sebagai tuan rumah yang berhasil menyiapkan acara dengan sangat baik dalam menyambut para tamu dari berbagai daerah di Indonesia, mulai Kalimantan, Pulau Jawa, hingga Madura sendiri.
“Alhamdulillah, acara haul sekaligus pertemuan Bani Abdillah ke-39 yang dilaksanakan di Pesantren Nurud Dhalam Ganding Sumenep berjalan dengan baik dan sukses,” ucapnya.
Keponakan Pengasuh Pesantren Nurud Dhalam ini menambahkan, dalam pertemuan tersebut setidaknya dihadiri 2.500 anggota keluarga Bani Abdillah dari berbagai daerah di Indonesia. Para rombongan datang menggunakan puluhan armada bus hingga ratusan kendaraan pribadi.
“Yang datang sekitar 2.500 orang lebih, baik dari Kalimantan, Jakarta, Banten hingga daerah Tapal Kuda, serta utamanya wilayah Madura sendiri,” ungkapnya.
Dihadiri Sejumlah Tokoh dan Ulama
Keluarga Bani Abdillah sendiri tersebar di beberapa pesantren di Indonesia. Di antaranya, Pesantren Qotob Jember, Pesantren Mathlabul Ulum Jember, Pesantren Annuqayah Guluk-guluk, Pesantren Sumber Payung Ganding, dan sejumlah pondok pesantren lainnya.
Ketua Yayasan Nurud Dhalam Ganding, KH Alawi Ashim dalam sambutannya mewakili tuan rumah, menyampaikan terima kasih kepada para tamu anggota keluarga Bani Abdillah yang rela datang jauh-jauh untuk menjaga hubungan kekeluargaan.
“Kepada para ulama, para kiai, dan segenap sanak saudara Bani Abdillah yang datang dari luar Madura, baik daerah Jawa, Jakarta hingga Kalimantan, Ahlan Wa Sahlan di Pondok Pesantren Nurud Dhalam,” katanya.
Sosok alumni Pesantren Annuqayah yang kini fokus mengembangkan pendidikan Sekolah Tinggi Agama Islam Nurud Dhalam ini menyebutkan, hubungan kekeluargaan yang bisa dirawat puluhan tahun merupakan kenikmatan yang luar biasa. Hal tersebut menurutnya merupakan barokah dari sesepuh, yakni Agung Dharma.
“Merupakan sebuah kehormatan bagi keluarga besar kami bisa didatangi para tamu-tamu dan para kerabat. Ikatan kekeluargaan yang terawat puluhan tahun ini nikmat besar bagi kita semua. Tentu ini juga tidak lepas dari limpahan barokah Agung Dharma yang masyhur dan alim,” pungkasnya.
Pertemuan tersebut diawali dengan istighotsah, shalawat qiyam, hingga pembacaan silsilah dan manuskrip peninggalan Agung Dharma. Usai acara, para rombongan kemudian melanjutkan berziarah ke makbarah Agung Abdillah yang berlokasi di kawasan Dharma, Bilapora, Ganding, Sumenep.
Sebagai informasi, pertemuan Bani Abdillah ke-40 di tahun berikutnya akan digelar di Pondok Pesantren Al-Qodiri Jember, yang diasuh oleh KH Umar Syaifuddin dan Lora Fadhil.
