Madura

PCNU Pamekasan Dukung Pilkada agar Jaga Kesatuan di Tengah Perbedaan

Kamis, 22 Agustus 2024 | 10:00 WIB

PCNU Pamekasan Dukung Pilkada agar Jaga Kesatuan di Tengah Perbedaan

Para pengurus PCNU Pamekasan. (Foto: NOJ/lintasjatimnews.com)

Pamekasan, NU Online Jatim

Dalam waktu dekat, pesta demokrasi di tingkat daerah yaitu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak akan segera dilaksanakan sehingga kondisi politik juga akan terasa lebih ‘hangat’ dimana hal tersebut juga pasti berdampak kepada warga masyarakat secara luas.


Untuk Jatim sendiri Pilkada serentak tahun 2024 akan dilaksanakan pada seluruh kabupaten dan kota serta tingkat provinsi untuk memperebutkan kursi sebagai kepala daerah pada periode masa bakti 2024-2029.


Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan, KH Taufik Hasyim mengatakan, hal ini dikarenakan mendekati tanggal pendaftaran pasangan calon kepala daerah untuk mengikuti Pilkada serentak tahun 2024 pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah setempat.


“Kinerja mesin politik tentu akan turut meningkat dan akan berdampak baik langsung ataupun tidak langsung terhadap warga masyarakat,” ujarnya dilansir dari lintasjatimnews, Kamis (22/08/2024).


Menurutnya, ke depan tentunya dapat timbul isu dan intrik politik demi kepentingan kelompok tertentu yang sangat meresahkan karena berpotensi menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat Pamekasan maupun Jatim, sehingga perlu ada upaya agar menjaga kesatuan di tengah perbedaan.


“Oleh karena itu setiap elemen yang berpartisipasi dalam rangkaian Pilkada serentak tahun 2024 haruslah sadar dan bertanggung jawab penuh untuk mensukseskan kegiatan ini secara damai, sejuk serta tidak menimbulkan perpecahan di tengah warga Jatim,” ungkapnya.


Dalam kesempatan ini, pihaknya juga menyampaikan agar masyarakat tidak fanatis secara berlebihan terhadap pilihannya pada Pemilu kemarin dan mengingatkan kembali bahwa jangan terperangkap pada suasana politik secara terus menerus.


“Saya mengingatkan kepada masyarakat agar memilah setiap informasi, tidak menjadi fanatik buta dan hanya terperangkap pada narasi politik yang tidak berkesudahan, apalagi merasa paling benar sendiri karena sejatinya kebenaran hanya milik Allah SWT,” pungkasnya.